Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Kunci Pintu 13 Saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Kompas.com - 08/10/2022, 11:18 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 131 orang meninggal dunia saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/11/2022).

Sementara lebih dari 300 orang luka-luka. Dari 131 korban tewas, sedikitnya 30 korban adalah anak-anak.

Disebutkan korban terbanyak adalah penonton yang panik menyelamatkan diri dan melalui gate 13 Stadion Kanjuruhan.

Baca juga: Pintu 13 Terkunci, Panpel: Mohon Maaf, Oknum yang Menutup

Sempat terbuka, namun ditutup dengan gembok hitam

Seorang perempuan dari perwakilan Curva Sud menyebut sempat keluar dari pintu 13 saat pertandingan Arema Vs Persebaya saat memasuki menit ke-85.

Ia kemudian kembali masuk ke dalam stadion saat mendengar ada tembakan gas aair mata. Namun saat akan menyelamatkan diri, ia melihat pintu 13 dari Stadion Kanjuruhan telah dalam kondisi tertutup.

Hal yang sama diceritakan seorang pria dari perwakilan Curva Sud yang mengenakan jaket hitam.

Ia juga sempat keluar dari stadion melewati pintu 13 dan akan kembali masuk saat mendengar tembakan gas air mata.

Baca juga: TGIPF Sebut Pintu 12 dan 13 Tertutup Saat Tragedi Kanjuruhan Terjadi

Namun saat akan masuk, ia melihat pintu tersebut dalam kondisi terkunci daro luar dengan gembok berwarna hitam.

Ia pun mengaku sebagao sosok yang menjebol ventilasi yang berada di samping pintu 13 dari luat agar penonton yang terjebak di dalam bisa keluar.

"Saya yang menjebol (ventilasi di samping) pintu 13 itu. Saya sama tiga orang teman saya," ujarnya.

Ketika berhasil menjebol ventilasi tersebut, pria itu mengaku langsung melihat penonton yang berdesak-desakan ingin keluar.

Saksi ketiga dari Curva Sud yang mengenaka peci hitam juga menceritakan hal yang sama. Ia berencama keluar dari pintu 13 setelah ada tembakan gas air mata dari kepolisian.

Namun karena melihat penonton yang berdesakan, ia memutuskan keluar dari pintu 11.

Baca juga: Petaka di Pintu 13 Kanjuruhan, 2 Orang yang Disayangi Atok dan Elmiati Tak Akan Pernah Kembali...

Pintu 13 jadi 'kuburan massal'

Pintu keluar tribun 13 Stadion Kanjuruhan.KOMPAS.COM/Imron Hakiki Pintu keluar tribun 13 Stadion Kanjuruhan.
Salah satu penyintas yang selama dari Tragedi Kanjuruhan adalah Eko Prianto (39).

Ia menangis saat mulai menceritakan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Sambil terisak, ia mengisahkan puluhan penonton bergelimpangan di Pintu 13.

"Pintu 13, seperti kuburan massal. Banyak anak kecil, korban kebanyakan perempuan. Saya tak kuat," ujarnya dengan suara tercekat.

Saat pertandingan, Eko memilih di luar stadion walau memiliki tiket.

Sesaat setelah peluit tanda akhir pertandingan, ia mendengar tembakan sebanyak lima kali. Ia pun mendengar suara jeritan dan gedoran dari pintu 10.

Di pintu 10, para penonton membuka paksa pintu dan ia melihat puluhan orang lemas serta pingsan.

Baca juga: Tregedi Kanjuruhan, Saksi Sebut Pintu 13 Sempat Terbuka lalu Ditutup Lagi dengan Gembok Saat Kerusuhan

Ia pun ingat ada banyak suadara dan tetangga yang menonton di Tribune 13 dan ia bergegas menuju ke Pintu 13.

Di sana ia melihat sebagian penonton menjebol ventilasi pada tembok di sampingi pintu agar bisa keluar.

Eko pun berusaha membuka pintu yang terbuat dari besi, namun gagal. Ia segera berlari menemui aparat kepolisian dan TNI yang bertugas untuk meminta bantuan.

Ia juga meminta bantuan petugas medis, namun upayanya sia-sia.

"Tidak dibantu, saya malah nyaris dipukul aparat," ujarnya.

Ia lantas masuk lewat pintu utama dan meminta bantuan petugas dan panitia untuk membantu evakuasi di Pintu 13.

Baca juga: Ditemani Aremania, Persebaya dan Bonek Kirim Doa di Depan Gate 13 Stadion Kanjuruhan

Eko pun membantu evakuasi korban dari dalam dan sejumlah penonton yang tergeletak diangkat ke dalam ruangan.

"Semua pintu keluar tertutup, kecuali Pintu 14," kata dia.

Sejumlah saksi menyebut, gas air mata diarahkan ke tribun 13 sehingga menyebabkan banyak penonton yang panik menyelamatkan diri untuk keluar melewati pintu 13.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com