KOMPAS.com - Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (1/10/2022), mengakibatkan seratusan jiwa melayang.
Peristiwa itu pecah seusai pertandingan Derbi Jawa Timur antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Banyaknya korban jiwa dalam tragedi ini diduga karena terinjak-injak supporter lain dan sesak nafas akibat semprotan gas air mata yang ditembakkan polisi.
Berita lainnya, pasangan suami istri (pasutri), M Yulianton (40) dan Devi Ratna S (30), meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.
Berdasarkan keterangan keluarga, dua suporter Arema itu meninggal dunia karena terdesak oleh suporter lain yang akan keluar gara-gara menghirup gas air mata.
Putra korban, M Alfiansyah (11), turut menonton pertandingan tersebut. Untungnya, selamat dari kejadian tersebut.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Minggu (2/10/2022).
Sebanyak seratusan jiwa melayang dalam tragedi Kanjuruhan, Sabtu malam.
Dalam konferensi pers pada Minggu pagi, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan bahwa korban jiwa dalam insiden itu sebanyak 127 orang.
"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ujarnya.
Dari jumlah itu, sebanyak 34 orang meninggal dunia di stadion dan yang lainnya meninggal dunia di rumah sakit.
Tragedi tersebut juga membuat sekitar 180 orang dirawat di sejumlah rumah sakit.
Baca selengkapnya: Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Malang, 127 Orang Meninggal Dunia
Pasutri suporter Arema, M Yulianton (40) dan Devi Ratna S (30), meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.
Saudara korban, Doni (43), memperkirakan bahwa korban meninggal dunia karena terdesak oleh suporter lainnya yang akan keluar karena menghirup gas air mata.
Anak korban yang turut serta menonton, M Alfiansyah (11), selamat dari kejadian tersebut.
"Kemungkinan saudara saya ini kemudian jatuh dari tangga tribun. Mukanya sudah membiru pucat. Anaknya minta bantuan ke polisi terus selamat," ucapnya, Minggu.
Doni yang turut bertandang ke Kanjuruhan menemukan keberadaan kedua korban di setelah ditolong oleh orang lain. Korban lantas dipinggirkan keluar stadion dan dibawa ke RS Teja Husada, Kabupaten Malang.
Baca selengkapnya: Pasutri Aremania Tewas dalam Kerusuhan di Kanjuruhan, Anak Selamat Usai Ditolong Polisi