Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Miskin di Kota Solo Tersebar di 54 Kelurahan, Jumlahnya Hampir 49.000 Jiwa

Kompas.com - 21/09/2022, 05:30 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

 

SOLO, KOMPAS.com - Warga miskin di Kota Solo, Jawa Tengah, tersebar di berbagai titik Rukun Warga (RW) di 54 kelurahan.

Data wilayah ini diperoleh dari Bidang Pemerintah Pembangunan Manusia, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Solo, yang mencatat setiap kelurahan ada satu RW yang masuk dalam RW Pioritas dengan kategori wilayah miskin.

"Masing-masing kelurahan kami mengambil lokus setiap RW-nya, usulan dari kelurahan dari setiap RW yang mana dalam pengambilan keputusan modeling kemiskinan beberapa diskusi tim kelurahan," kata Kepala Bidang Pemerintah Pembangunan Manusia Bappeda Solo, Reni Andri Lestari, di kantornya, Selasa (20/9/2022).

Baca juga: Jumlah Siswa Miskin Meningkat, Pemkab Semarang Beri Bantuan Pendidikan hingga Perguruan Tinggi

Setiap RW itu, lanjut Reni, memiliki beberapa faktor penyebab kemiskinan berbeda, mulai dari banyak pengangguran, kesehatan, hingga jumlah usia produktifnya.

Jadi 54 RW memiliki berbagai cara penanggulangan sesuai kebutuhan setiap wilayah dan kontribusi setiap organisasi perangkat daerah (OPD) juga berbeda.

"(Kemiskinan) titik-titiknya menyebar, saat ini data yang terkumpul mencapai 80 sampai 90 persen data RW, ada beberapa yang kita kembalikan ke kelurahan karena tidak sesuai di lapangan," ujarnya.

"Kemudian, kami akan melakukan sinkronisasi dengan program setiap OPD dengan kebutuhan warga setiap RW modeling," jelasnya.

Baca juga: Jubir PKS Sindir Angka Kemiskinan Solo Tertinggi di Jateng, Gibran: Terima Kasih Masukannya

Reni mencotohkan, program RW modeling kemiskinan ini di Kelurahan Tipes, adanya sisi baik dan buruk dalam penerimaannya. Sebab, stigma penerimaan predikat kemiskinan masih menjadi momok bagi warga.

"Saat kami melakukan sosialisasi, ada warga yang bertanya predikat ini musibah atau berkah ? Karena otomatis, predikat miskin,  bantuan akan fokus mengucur ke wilayah itu," jelasnya.

"(predikat miskin) faktor edukasi sebenarnya sudah, tapi stigma ini miskin, padahal mereka butuh kontribusi," lanjutnya.

Rencananya, penanggulangan untuk 2022 ini, akan dialokasikan kegiatan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada 2023.

"Anggaran berbeda-beda, tergantung dari OPD dan kebutuhan RW pioritas itu, misal ada RW yang butuh alat kesehatan, jadi jumlahnya kita sesuai dengan kesediaan dan kebutuhan," ujarnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin dengan persentase 9,40 persen atau 48.790 orang. Solo masuk peringkat pertama tingkat kemiskinan kategori kota se-Jawa Tengah serta peringkat 11 tingkat kemiskinan kota dan kabupaten di Jawa Tengah.

Menanggapi soal ini, Reni menjelaskan ada dua faktor yang mempengaruhi tingginya presentasenya.

"Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sudah hadiri dan maksimal, yang menyentuh ke bawah sebenarnya. Tapi ada beberapa program yang tidak tepat sasaran, ini yang menjadi PR verifikasi ulang data kemiskinan tahun depan akan dilaksanakan verifikasi ulang," jelasnya.

"Kemudian mental masing-masing warga, seharusnya merasa mampu melaporkan ke kelurahan kalau sudah tidak masuk ke kategori miskin. Tapi ini jarang terjadi di masyarakat kita," lanjutnya.

Selanjutnya, angka kemiskinan 9,40 persen Kota Solo ini berpotensi mengalami peningkatan jika program pendampingan penanggulangan kemiskinan tidak diberlakukan.

Melihat itu, Reni mengaku pendampingan sudah dilaksanakan, terkhusus dari kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Dinaker) Solo serta Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perindustrian (Dinkop UMKM).

"Sebenarnya sudah di Dinaker dan Dinkop UMKM, tapi kembali lagi di mental masyarakatnya. Tapi kita perlu adanya pendampingan juga dari luar saat melakukan pendataan dari RT atau RW nya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com