Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bertemu Ketua DPRD, Ribuan Demostran Sempat Paksa Masuk Gedung DPRD Solo

Kompas.com - 08/09/2022, 19:31 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

 

SOLO, KOMPAS.com - Tak bisa bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo, ribuan demonstran sempat memaksa masuk ke Gedung DPRD.

Pantuan di lapangan, aksi demontrasi digelar di depan gedung DPRD dimulai sekitar pukul 12.30 WIB.

Ribuan massa ini berasal dari berbagai elemen berkumpul menyuarakan aspirasi tentang kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Baca juga: Mahasiswa di Malang Geruduk Kantor DPRD Tolak Kenaikan Harga BBM, Pihak Dewan Tanda Tangani Tuntutan Demonstran

Selama melakukan orasi, para demonstran meminta dipertemukan dengan Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo untuk menyuarakan secara langsung aspirasi mereka.

"Ingin bertemu dengan Ketua DPRD Solo. Kami ingin masuk (gedung DPRD), sampaikan aspirasi," lantang orator demonstrasi yang diikuti para demonstran lainnya.

Kemudian, sekitar pukul 13.30 WIB, para demonstran bertemu dengan semua ketua fraksi sekaligus Wakil Ketua DPRD Solo.

Namun, upaya mediasi ini tidak berjalan lancar dan sementara berakhir deadlock.

"Pak Ketua memang sedang ada tugas (pimpin rapat  APBD Perubahan 2022) jadi kita bagi tugas. Tapi kawan-kawan mahasiswa nampaknya enggak mau ketemu kecuali dengan ketua. Nah akhirnya sementara deadlock," kata Wakil DPRD sekaligus Ketua Fraksi PKS, Sugeng Riyanto, seusai bertemu demostran.

Baca juga: Cerita Wali Kota Cilegon Saat Mobilnya Diadang Demonstran di Jakarta

Sugeng menjelaskan, rapat APBD Perubahan 2022 tidak akan berakhir cepat. Sehingga, tidak ada kemungkinan para demonstran bertemu secara langsung dengan Ketua DPRD Solo.

"Ketua dewan harus memimpin rapat itu. Jadi bagi tugas, aspirasinya apa kita siap terima, kita siap salurkan. (Rapat) sampai jam 02.00 pagi, jadi ya sama-sama pentingnya jadi harus jalan semua dan mestinya kompromi," ujarnya.

Sementara itu, hingga pukul 14.00 WIB, belum ada kesepakatan atau pertemuan kembali antarkeduanya.

Sehingga, situasi mulai memanas, demo memaksakan masuk ke Gedung DPRD Solo. Namun, niatan itu dihadang oleh personel gabungan yang berjumlah 600 personel.

Kemudian, diupayakan untuk melakukan mediasi kembali. 

Diberitakan sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Alfian Nurrizal, menjelaskan elemen masyarakat ini berasal dari mahasiswa, serikat buruh, dan masyarakat umum.

Lanjut Alfian Nurrizal, jika intensi aksi demonstrasi mengalami peningkatan akan diberlakukan rekayasa lalu lintas atau penutup jalan di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah.

"Pengamanan nanti ada 600 personel dalam pengamanan untuk aksi solidaritas dengan CB atau cara bertindak nanti kami akan melaksanakan kegiatan humanis super humanis artinya kami mengajak untuk kepada masa atau mahasiswa untuk tidak melakukan tindakan yang anarkis. Silakan menyampaikan pendapat di muka umum dan itu hak asasi manusia," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com