Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Ojol Dilarang Isi Pertalite 2 Kali Sehari, Ini Jatah BBM Per Hari di Makassar

Kompas.com - 08/09/2022, 09:11 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Pertamina Regional Sulawesi memberi penjelasan terkait pengemudi ojek online yang tidak bisa mengisi pertalite dua kali sehari di Makassar hingga kejadian itu menjadi viral.

Senior Supervisor Communication & Relation PT Pertamina Regional Sulawesi, Taufik Kurniawan dilansir dari Kompas.com Regional, Rabu (7/9/2022).

Taufik mengatakan, petugas SPBU di depan pintu 1 Unhas yang melarang ojol membeli pertalite 2 kali sehari sudah ditegur. Menurut Taufik, peristiwa itu terjadi akibat ketidakpahaman petugas SPBU.

"Pure kesalahan operator, Mas. Sudah kami tegur. Salah pemahaman dia," kata Taufik.

Baca juga: Viral Video Pengemudi Ojol Tidak Bisa Mengisi Pertalite 2 Kali Sehari, Pengisian Pertama Hanya Rp 50.000

Sebelumnya, video pengemudi ojol di Kota Makassar tidak bisi mengisi BBM dua kali sehari vial di media sosial.

Peristiwa itu terjadi di SPBU Jalan Perintis Kemerdekaan depan pintu 1 Universitas Hasanuddin (Unhas).

Pengemudi ojol itu mengaku ia awalnya membeli pertalite Rp 50.000 sesuai kemampuannya. Namun ketika ia sudah mendapat penumpamg, ia kembali mengisi pertalite. Namun ditolak petugas SPBU.

"Masa saya sudah ada penumpang dan mau mengisi untuk kedua kalinya tidak bisa lagi. Tak bisa begitu dong," kata pengemudi ojol yang tak diketahui identitasnya itu dalam video tersebut.

Petugas SPBU itu mengatakan bahwa larangan itu sudah sesuai aturan. Jika pengemudi ojol itu ingin komplain, petugas itu menyarankannya untuk pergi ke Pertamina Jl Garuda.

Jatah BBM di Makassar

Sementara itu, Taufik mengatakan, Pertamina memberlakukan pembatasan pembelian BBM dengan menerakan sistem kuota. Hal itu berdasarkan aturan SKK Migas Nomor 4 tahun 2020.

Tujuan pembatasan itu untuk menerapkan BBM tepat sasaran sesuai aturan. Makassar adalah salah satu kota yang menjadi bagian dari uji coba aturan itu.

Aturan tersebut antara lain:

- Truk 6 roda non tambang dan perkebunan hanya bisa mengisi BBM 100 liter per hari

- Roda 4 angkutan umum 80 liter per hari

- Roda 4 kendaraan pribadi 60 liter per hari.

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Lumajang, Mahasiswa Duduki Ruang Paripurna DPRD

"Jadi ketahuan semua kendaraan yang melakukan pengisian BBM di SPBU. Jadi masyarakat bisa mendaftarkan kendaraannya untuk mendapatkan BBM tertentu seperti solar dan pertalite di seluruh SPBU untuk mendapatkan QR dan bisa melakukan secara online di rumah melalui website," kata Taufik. (Penulis: Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Editor: Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Regional
Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Regional
Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Regional
Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Regional
Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Regional
Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com