Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Wapres Ma'ruf Amin Dikejar Mahasiswa Penolak Kenaikan BBM di Palembang, Polisi Coba Menghalau

Kompas.com - 07/09/2022, 19:44 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

PALEMBANG, KOMPAS.com - Mobil dinas Wakil Presiden Ma'ruf Amin sempat dihadang para pendemo yang menolak kenaikan harga BBM saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di simpang empat RS Charitas Palembang.

Dalam video yang beredar, pendemo yang diduga merupakan mahasiswa dan ormas Cipayung Plus langsung memblokade jalan ketika mobil Ma'ruf Amin mendekat.

Bahkan, seorang mahasiswa berlari mengejar mobil dinas dengan pelat nomor RI 2 dan menghadangnya.

Anggota polisi yang melihat hal tersebut langsung mengejar si mahasiswa agar memberikan jalan.

Baca juga: Viral, Unggahan Tips Isi BBM dengan Nominal Ganjil agar Tak Dicurangi, Ini Kata Pertamina

Peristiwa ini terjadi dalam waktu singkat, hanya beberapa menit, hingga akhirnya mobil Maruf Amin dapat melanjutkan perjalanan ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.

Terkait kejadian ini, Wakapolda Sumatera Selatan Brigjen Rudi Setiawan menjelaskan, saat ini telah ada tujuh orang pendemo yang mereka amankan.

Ketujuh orang itu nantinya akan diperiksa untuk dimintai keterangan terkait kericuhan tersebut.

“Sekarang sudah dibawa ke polres,” ujarnya.

Rudi menjelaskan, para massa semula menjadwalkan untuk melakukan aksi di kantor Gubenur Sumsel. Namun, secara mendadak para massa merubah titik aksi menjadi di kawasan simpang Charitas.

“Lokasi disimpang Charitas ini sangat padat sehingga menimbulkan kemacetan,” kata Rudi.

Diberitakan sebelumnya, Ma'ruf Amin sempat mengatakan, pemerintah tidak melarang masyarakat melakukan aksi demo penolakan kenaikan BBM.

Namun dia meminta aspirasi dilakukan tanpa adanya kekerasan.

“Saya kira paham di negara demokrasi aspirasi itu kan boleh disalurkan, karena itu demo tentu bagian dari demokrasi. Tapi yang kita harapkan tidak anarkis tidak menimbulkan kegaduhan disampaikan secara wajar saja,” kata Ma'ruf Amin saat kunjungan kerja di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (7/9/2022).

Ma'ruf menjelaskan, aksi demo yang dilakukan hampir di seluruh provinsi itu sebetulnya telah ditanggapi pemerintah. Sehingga, ia meminta agar aspirasi disalurkan tanpa melakukan tindakan anarkis yang dapat menimbulkan kerugian di seluruh pihak.

Baca juga: Pemkot Solo Siapkan Rp 4,2 M untuk Pelaku Usaha Transportasi dan UMKM Terdampak Kenaikan BBM

Menurut Ma'ruf kenaikan harga BBM dikarenakan pemberian subsidi yang diberikan pemerintah tidak tepat sasaran.

Karena itu, penataan pemberian subsidi harus diatur kembali agar dapat benar-benar dinikmati masyarakat yang berhak menerima.

Maruf Amin pun mengatakan, saat ini kondisi global sedang mengalami krisis energi dan berdampak pada kenaikan harga BBM.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

Regional
Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Regional
Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Regional
Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Regional
Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Regional
Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Regional
Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Regional
Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com