Curi Motor di Tempat Pelelangan Ikan, 3 Pelajar SMA di Kupang Ditangkap Polisi

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Kelapa Lima menangkap tiga pelajar SMA karena diduga mencuri sepeda motor di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Oeba, Jalan Alor, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Kepolisian Resor Kupang Kota Komisaris Besar Polisi Rishian Krisna mengatakan, tiga pelajar tersebut berinisial KL (16), RN (15) dan DA (15).

"Mereka mencuri sepeda motor merek Honda Scoopy warna hitam dengan nomor polisi DH 2161 KS milik korban Djumina Dethan," ujar Krisna kepada Kompas.com, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Detik-detik Ibu di Kupang Tewas Ditabrak Truk Tangki, Sempet Terseret hingga Patah Tulang

Kasus pencurian tersebut terjadi pada Sabtu, 13 Agustus 2022 sekitar pukul 01.30 Wita. Saat itu, sepeda motor milik Djumina Dethan diparkir di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Oeba.

Tiga pelaku itu lalu mendorong motor tersebut dan membawa kabur.

Korban baru sadar telah kehilangan setelah terbangun dari tidur. Korban sudah tidak mendapati motornya lagi.

Baca juga: Seorang Ibu di Kupang Tewas Ditabrak Truk Tangki, Begini Kronologinya

Korban lantas melapor ke Polsek Kelapa Lima dengan nomor: LP/B/164/VIII/2022/Sektor Kelapa Lima tanggal 13 Agustus 2022.

Usai menerima laporan itu, polisi lalu menyelidiki kasus itu dengan memeriksa sejumlah saksi mata.

Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus itu dengan menangkap pelaku berinisial DA di rumahnya.

"Di rumah DA, polisi juga mengamankan barang bukti berupa sebuah sepeda motor Honda Scoopy yang sementara diparkir di rumah pelaku," ujar Krisna.

Dari penangkapan pelaku DA, polisi melakukan pengembangan kasus dan menangkap dua pelaku lain, yakni KL dan RN.

KL dan RN ditangkap di rumahnya masing-masing.

Ketiganya lalu dibawa ke markas Polsek Kelapa Lima untuk diinterogasi.

"Saat ini ketiga pelaku masih terus diperiksa oleh penyidik Polsek Kelapa Lima untuk bisa mengungkapkan barang bukti lain maupun tempat kejadian perkara lainnya karena kuat dugaan para pelaku sudah berulang kali melakukan aksi yang sama," ungkap dia.