Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Palembang, Tim Polres Ponorogo Upayakan Otopsi Jenazah Santri Gontor

Kompas.com - 06/09/2022, 21:42 WIB
Muhlis Al Alawi,
Krisiandi

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo akan mengirim tim ke Palembang, Sumatera Selatan terkait kematian AM, santri Pondok Pesantren Gontor yang diduga meninggal karena dianiaya.

Kedatangan tim ke Palembang untuk berkoordinasi dengan keluarga dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumsel untuk permintaan otopsi jenazah AM.

“Tim nanti berangkat ke Palembang. Kami sudah berkoordinasi biddokes Polda Sumsel untuk permintaan otopsi (jenazah korban). Tinggal bagaimana keluarga komunikasi dengan kami nanti,” ujar Catur, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Santri Tewas Diduga Dianiaya, Ponpes Gontor Diminta Evaluasi Pola Pengasuhan

Menurut Catur, otopsi tetap akan dilakukan meski jenazah AM sudah dimakamkan dua pekan lalu.

Dia memastikan, tim akan menemui keluarga korban di Palembang, Sumatera Selatan untuk meminta persetujuan.

Otopsi dilakukan setelah polisi memeriksa 11 saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Tak hanya itu, polisi juga sudah menggelar pra rekonstruksi di lokasi kejadian di Pondok Gontor Ponorogo tadi pagi hingga siang hari.

Saat menggelar pra rekonstruksi, polisi mendapatkan gambaran kejadian awal hingga akhir peristiwa nahas tersebut. 

Dari olah tempat kejadian, kata Catur, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya kentongan, air mineral, minyak kayu putih hingga becak.

Sementara baju milik korban sudah dikembalikan kepada keluarga AM di Palembang.

Agar tak terjadi kasus yang sama, Catur mengharapkan ada pengawasan ketat dan lebih berjenjang di pondok pesantren.

“Tiap pondok harus ada pengasuh yang melekat dan mengawasi karena bagaimanapun di lembaga pendidikan pasti ada jam-jam rawan,” tegas Catur.

Sebelumnya, AM tewas dianiaya di Pondok Pesantren Pondok Modern Darussalam Gontor 1, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada 22 Agustus 2022.

Baca juga: Kasus Penganiayaan Santri di Ponpes Gontor, Kapolres: Terduga Pelaku Lebih dari Satu

Awalnya, pihak ponpes menyebut AM tewas terjatuh karena kelelahan usai mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Namun, melihat kondisi jenazah, keluarga tak yakin dengan alasan tersebut.

Ponpes Gontor akhirnya menjelaskan penyebab sebenarnya AM tewas karena dianiaya.

Pernyataan ini disampaikan Ponpes setelah didesak oleh pihak keluarga. Polres Ponorogo saat ini sedang melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com