Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Kancet Papatai Asal Kalimantan Timur: Makna, Properti, dan Gerakan

Kompas.com - 02/09/2022, 21:18 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Tari Kancet Papatai berasal dari Kalimantan Timur. Tari Kancet Papatai merupakan tari perang.

Tarian perang adalah bentuk tarian yang menunjukkan pertahanan diri dari sebuah suku. Tari perang juga terdapat di sejumlah daerah.

Sampai saat ini, Tari Kancet Papatai masih sering ditampilkan dalam berbagai pagelaran, seperti upacara adat maupun acara budaya pemeritahan Provinsi Kalimantan Timur

Tari Kancet Papatai merupakan warisan budaya takbenda.

Makna Tari Kancet Papatai

Tari Kancet Papatai merupakan tari perang yang mengisahkan tentang pahlawan suku Dayak Kenyah saat menghadapi musuh.

Tari Kancet Papatai memiliki makna kejantanan serta keperkasaan seorang laki-laki yang bertempur dalam peperangan, dimana dia harus berjuang mempertahankan wilayahnya.

Baca juga: Tari Kancet Papatai, Tarian Perang dari Kalimantan Timur

Properti Tari Kancet Papatai

Penari tari kancet papatai menggunakan kostum untuk melengkapai penampilannya dalam menarikan tari perang ini. Berikut ini adalah kostum dan asesoris tarian.

  • Kelembit atau perisai, yang bermanfaat untuk menangkis serangan musuh.
  • Mandau, merupakan senjata utama untuk menyerang musuh
  • Beluko (topi), mengandung ilmu kekebalan tubuh
  • Lawung atau ikat kepala, aksesori yang terbuat dari bulu burung Enggang yang diikatkan ke kepala. Bagi suku Dayak, burung Enggang adalah burung yang dikeramatkan.
  • Besunung atau rompi, merupakan bahan yang terbuat dari kulit harimau yang memiliki fungsi sebagai kekebalan dari senjata musuh.
  • Kalung, aksesori yang terbuat dari gigi macan yang berguna untuk menangkis musuh.

Gerakan Tari Kancet Papatai

Tari Kancet Papatai merupakan tarian yang ditampilkan secara lincah dan penuh semangat. Kadang, gerakan tarinya diikuti dengan suara pekikan penarinya.

Tarian diiringi dengan sampeq alat musik petik tradisional khas Dayak.

Tari Kancet Papatai ditarikan oleh dua kelompok anak muda yang memakkai baju perang dan membawa Mandau serta Kelempit.

Baca juga: Tari Caci Asal NTT: Pertunjukan, Aturan, Fungsi, dan Kostum

Dua kelompok itu membentuk banjar, kemudian menari dengan teriakan dan sorakan penuh semangat.

Gerakan sinergi dalam tarian tersebut adalah membungkuk seperti tengah berhadapan dengan mush, lalu menghentakkan kaki serta melangkah menghadapi musuh.

Pada bagian terakhir, gerakan tarian berupa penari berlari keluar dari pangging sembari bersorak sorai sebagai tanda kemenangan.

Tujuan Kancet Papatai adalah tercapainya kemenangan peperangan yang sudah diperjuangkan bersama-sama. (Editor: Serafica Gisca)

Sumber:

www.kompas.comwarisanbudaya.kemdikbud.go.id, dan kids.grid.id

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com