LEBAK, KOMPAS.com - Museum Multatuli di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten akan menerapkan tiket masuk kunjungan tahun depan.
Aturan soal tiket masuk tersebut sudah disahkan pada Juli 2022.
Sebelumnya kunjungan wisatawan ke museum kolonial pertama di Indonesia tersebut gratis sejak diresmikan pada 2018.
Baca juga: Dari Multatuli hingga Perempuan dan Sosialisme, Ini Buku-buku yang Dibaca Kartini
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Multatuli, Ubaidillah Muchtar mengatakan aturan soal tarif masuk ke museum sudah ditandatangi diterbitkan melalui Peraturan Bupati (Perbup) No 36 Tahun 2022.
“Saat ini kami sedang koprdinasi dengan berbagai pihak untuk teknis pembayaran dan kesiapannya,” kata Ubaidillah di Museum Multatuli, Selasa (23/8/2022).
Jika persiapan sudah selesai, kata dia, sistem tarif akan diberlakukan paling cepat pada awal 2023.
Tercantum dalam Perbup, tarif masuk ke Museum Multatuli yakni Rp 1.000 untuk anak-anak dan pelajar, Rp 2.000 untuk umum dan Rp 15.000 untuk pengunjung wisatawan mancanegara.
“Keinginan kami, sistem pembayaran tidak lagi menggunakan uang tunai, jadi akan bekerja sama dengan bank agar cashless,” kata dia.
Baca juga: Berkunjung ke Museum Multatuli Lalu Menyusuri Banyak Kisah Sejarah
Dengan diberlakukannya tarif, Museum Multatuli juga berencana menambah fasilitas dan atraksi di dalam museum.
“Kami ingin memaksimalkan kunjungan seperti di ruang Banten dan ada digitalisasi di ruang pemimpin Lebak,” kata dia.