Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Penembakan Kucing di Sesko TNI, Pelaku Merasa Terganggu, Siswa Kerap Sediakan Pakan

Kompas.com - 18/08/2022, 16:57 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Kasus penembakan sejumlah kucing di Sesko TNI yang terletak di Jalan RAA Martanegara, Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (16/8/2022), berhasil terungkap.

Kepala Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Mayjen Prantara Santosa, dalam keterangan tertulisnya, mengungkapkan bahwa pelaku penembakan kucing liar dengan senapan angin itu adalah Brigjen NA, anggota organik Sesko TNI.

"Komandan Sesko dan Tim Hukum TNI membenarkan bahwa Brigjen TNI NA (anggota organik Sesko TNI) telah menembak beberapa ekor kucing dengan menggunakan senapan angin milik pribadi pada Selasa siang kemarin (16 Agustus 2022), sekitar jam 13.00-an," kata Prantara, dikutip dari akun Instagram Puspen TNI, @puspentni, Kamis (19/8/2022).

Menurut pengakuan pelaku, Prantara menuturkan, Brigjen NA menembak kucing-kucing itu karena ingin menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggalnya.

Baca juga: Brigjen NA Diduga Tembak Lebih dari Enam Kucing, Rumah Singgah Clow: Masih Ada yang Lari dan Sembunyi

"Berdasarkan pengakuannya, Brigjen TNI NA melakukan tindakan ini dengan maksud menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal atau tempat makan Perwira Siswa Sesko TNI dari banyaknya kucing liar dan bukan karena kebencian terhadap kucing," ujarnya.

Kondisi kucing yang ditembak

Monica Roose, perwakilan Rumah Singgah Clow Bandung, organisasi penyelamat kucing dan anjing terlantar, mengatakan bahwa autopsi jasad kucing yang mati tertembak masih dilakukan sampai hari ini.

'Untuk yang selamat rencananya hari ini akan dilakukan X-ray untuk mengetahui lebih detail posisi peluru, dan kerusakan di rahangnya diakibatkan peluru atau ada pukulan sebelumnya," kata Monica saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/8/2022).

Monica menjelaskan, kucing-kucing korban penembakan itu saat ini berada di Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Jadi saat di Bandung, saya inapkan dulu satu malam di klinik, itu kondisinya drop, suhunya anjlok," ujar Monica.

Baca juga: Penembakan Kucing di Sesko TNI, Ridwan Kamil Angkat Bicara

"Tapi kemarin saat dibawa ke Jakarta, diperiksa di klinik Jakarta justru suhunya naik tinggi karena mungkin infeksi yang diakibatkan oleh luka karena peluru itu," imbuhnya.

Dia menjelaskan, kucing yang berhasil dievakuasi oleh pihaknya sebanyak enam ekor, empat di antaranya dalam kondisi mati yang terdiri dari satu jantan dan tiga ekor betina yang sedang hamil.

Sementara itu, dua ekor kucing lainnya ditemukan dalam kondisi hidup dengan luka tembak yang parah.

Meski begitu, Monica meyakini ada beberapa ekor kucing korban penembakan yang berlari ketakutan dan bersembunyi hingga saat ini.

"Sisanya yang belum dievakuasi saya tidak tahu, apakah mereka masih bertahan atau tidak, karena untuk masuk wilayah Sesko harus ada izin," jelasnya.

Baca juga: Ingin Jaga Kebersihan, Brigjen NA Tembak 6 Ekor Kucing di Sesko TNI Bandung

"Saya tidak tahu pasti jumlahnya berapa, saksi juga tidak tahu jumlahnya berapa, yang pasti ada kucing-kucing yang lari ketakutan setelah ditembak, mereka sembunyi, sampai hari ini mereka belum muncul," lanjut Monica.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Regional
Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Regional
Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com