Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan SMP di Rokan Hulu yang Terbakar 2 Tahun Lalu Belum Diperbaiki, Siswa Belajar di Ruang Laboratorium

Kompas.com - 27/07/2022, 07:32 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Bangunan sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 1 Rambah di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau hingga saat ini belum diperbaiki setelah mengalami kebakaran dua tahun lalu.

Hal itu dikatakan Babinsa Koramil 02/Rambah, Kodim 0313/KPR, Serda Dedy Nofery Samosir usai melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) ke SMPN 1 Rambah tersebut, Selasa (26/7/2022).

"Hari ini saya menyambangi SMPN 1 Rambah yang terbakar sejak dua tahun lalu, belum diperbaiki sampai sekarang. Sekolah ini kan masih berada di desa binaan saya, makanya saya melaksanakan Komsos ke sini," ujar Dedy, Selasa (26/7/2022).

Dedy mengatakan, bangunan yang tak kunjung diperbaiki membuat kegiatan belajar mengajar dilakukan di ruang laboratorium.

Baca juga: Pelajar SMP Kedapatan Curi Besi Kursi untuk Penonton di Stadion Jember

Dedi berharap, kedepan pihak-pihak terkait yang dapat membantu pembangunan sekolah SMPN 1 Rambah, agar siswa bisa belajar lebih nyaman dan lancar kembali.

"Saya berharap, kedepan kiranya ada pihak terkait yang terketuk hatinya untuk membantu pembangunan ruangan baru di SMPN 1 Rambah. Ini agar kegiatan belajar dan mengajar dapat berjalan dengan baik," ucap Dedy.

Dia menyebutkan, kebakaran melanda SMPN 1 Rambah yang terletak di Desa Koto Tinggi, Kecamatan Rambah, Rohul, Minggu (18/10/2020), sekitar pukul 03.00 WIB.

Kebakaran itu mengakibatkan hampir seluruh bangunan sekolah hangus terbakar.

Di tempat yang sama, Kepala SMPN 1 Rambah Irwan mengatakan, ada 13 ruangan yang habis dilahap si jago merah.

"Ruangan yang terbakar di antaranya, ruangan kelas belajar, ruangan bimbingan penyuluhan (BP), ruangan guru, ruangan sarana prasarana, ruangan PMR, ruangan Koperasi, ruangan ganti baju atau serba guna dan ruangan Laboratorium IPA," sebut Irwan.

Sejak insiden kebakaran itu, sampai sekarang bangunan sekolah belum dibangun ulang.

Sehingga, anak-anak terpaksa belajar di ruangan laboratorium.

Baca juga: Detik-detik Minibus di Lumajang Terbakar, Bermula Muncul Api dari Knalpot

"Saat ini, kalau untuk kegiatan anak-anak belajar ada di ruangan yang kita sekat. Anak-anak belajar di ruangan Laboratorium IPA dan lainnya," kata Irwan.

Pihaknya mengaku sangat membutuhkan ruangan baru untuk kegiatan belajar mengajar.

"Yang jelas kita sedapat mungkin untuk mendapatkan (bantuan) pembangunan ruangan kelas baru," ujar Irwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com