PEKANBARU, KOMPAS.com - Bangunan sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 1 Rambah di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau hingga saat ini belum diperbaiki setelah mengalami kebakaran dua tahun lalu.
Hal itu dikatakan Babinsa Koramil 02/Rambah, Kodim 0313/KPR, Serda Dedy Nofery Samosir usai melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) ke SMPN 1 Rambah tersebut, Selasa (26/7/2022).
"Hari ini saya menyambangi SMPN 1 Rambah yang terbakar sejak dua tahun lalu, belum diperbaiki sampai sekarang. Sekolah ini kan masih berada di desa binaan saya, makanya saya melaksanakan Komsos ke sini," ujar Dedy, Selasa (26/7/2022).
Dedy mengatakan, bangunan yang tak kunjung diperbaiki membuat kegiatan belajar mengajar dilakukan di ruang laboratorium.
Baca juga: Pelajar SMP Kedapatan Curi Besi Kursi untuk Penonton di Stadion Jember
Dedi berharap, kedepan pihak-pihak terkait yang dapat membantu pembangunan sekolah SMPN 1 Rambah, agar siswa bisa belajar lebih nyaman dan lancar kembali.
"Saya berharap, kedepan kiranya ada pihak terkait yang terketuk hatinya untuk membantu pembangunan ruangan baru di SMPN 1 Rambah. Ini agar kegiatan belajar dan mengajar dapat berjalan dengan baik," ucap Dedy.
Dia menyebutkan, kebakaran melanda SMPN 1 Rambah yang terletak di Desa Koto Tinggi, Kecamatan Rambah, Rohul, Minggu (18/10/2020), sekitar pukul 03.00 WIB.
Kebakaran itu mengakibatkan hampir seluruh bangunan sekolah hangus terbakar.
Di tempat yang sama, Kepala SMPN 1 Rambah Irwan mengatakan, ada 13 ruangan yang habis dilahap si jago merah.
"Ruangan yang terbakar di antaranya, ruangan kelas belajar, ruangan bimbingan penyuluhan (BP), ruangan guru, ruangan sarana prasarana, ruangan PMR, ruangan Koperasi, ruangan ganti baju atau serba guna dan ruangan Laboratorium IPA," sebut Irwan.
Sejak insiden kebakaran itu, sampai sekarang bangunan sekolah belum dibangun ulang.
Sehingga, anak-anak terpaksa belajar di ruangan laboratorium.
Baca juga: Detik-detik Minibus di Lumajang Terbakar, Bermula Muncul Api dari Knalpot
"Saat ini, kalau untuk kegiatan anak-anak belajar ada di ruangan yang kita sekat. Anak-anak belajar di ruangan Laboratorium IPA dan lainnya," kata Irwan.
Pihaknya mengaku sangat membutuhkan ruangan baru untuk kegiatan belajar mengajar.
"Yang jelas kita sedapat mungkin untuk mendapatkan (bantuan) pembangunan ruangan kelas baru," ujar Irwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.