Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Obyek Vital di Perbatasan Indonesia–Malaysia, Tiga WNA Asal China dan Malaysia Diamankan TNI

Kompas.com - 21/07/2022, 14:10 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Tiga warga negara asing (WNA) asal Malaysia dan China diamankan Satgas Marinir Ambalat XVIII, di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (20/7/2022), karena memotret obyek vital negara.

Ketiganya adalah Leo Bin Simon (39), warga Jalan Batu 2 Apas 91000 Tawau, Sabah Malaysia, Ho Jin Kiat (40), beralamat di 26 Reservior Garden PH 1 38300 Kota Kinabalu, Sabah Malaysia. Serta Ji Dong Bai (45), warga Provinsi Shanxi, China.

Kepala Kantor Imigrasi Nunukan, Washington Saut Dompak Napitupulu, mengatakan, ketiganya berangkat dari Malaysia menggunakan kapal Kaltara Express, dan turun di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan pada Selasa (19/7/2022).

Baca juga: 2 Pasukan Khusus TNI AL Latihan Gabungan, Simulasi Perebutan Obyek Vital

"Mereka dipandu WNI bernama YF. Sempat menginap di sebuah hotel di Nunukan, mereka lalu menyeberang ke Pulau Sebatik. Alasannya adalah untuk survei rencana pembangunan jembatan penghubung Sebatik Indonesia ke Tawau Malaysia," ujarnya, Kamis (21/7/2022).

Washington mengatakan, alasan tersebut tidak masuk akal karena sejauh ini, belum ada informasi apa pun terkait pembangunan jembatan yang disebut-sebut akan menghubungkan Sebatik Indonesia dengan Tawau Malaysia.

Selain itu, jika memang mereka hendak melakukan survei pembangunan antarnegara, kedatangan mereka akan didampingi otoritas setempat, dan memiliki agenda resmi karena menyangkut proyek besar lintas negara.

"Alasannya hanya mengada-ada. Sejauh ini, tidak ada informasi adanya pembangunan jembatan penghubung yang disebut sebut para WNA dimaksud,’’imbuhnya.

Saat berada di Pulau Sebatik, para WNA mengunjungi Kampung Lodress untuk mengambil foto keadaan sekitar.

Mereka lalu menuju Patok 3 Aji Kuning, dan berlanjut ke Pelabuhan Sei Nyamuk. Dari Sei Nyamuk, mereka meneruskan perjalanan ke daerah Somel di Sei Pancang.

Baca juga: Panglima TNI: Laboratorium Biologi Berpotensi Jadi Obyek Vital Nasional

"Ketika melewati Pos Marinir di daerah Somel, rombongan diberhentikan dan diperiksa oleh prajurit. Ditemukan sejumlah foto-foto yang dianggap titik rawan oleh TNI pada salah satu ponsel milik WNA," jelasnya.

Identitas mereka lalu diperiksa, dan ditemukan Bebas Visa Kunjungan Wisata (BVKW).

Padahal, kata Washington, jika dicocokkan dengan tujuan kunjungan mereka yang katanya untuk survei rencana pembangunan, seharusnya yang digunakan visa kerja.

Baca juga: Semarang Banjir dan Longsor, 2 Orang Tewas, 10 Kecamatan dan Obyek Vital Terdampak

Akibat sejumlah kejanggalan tersebut, para WNA diamankan untuk pendetensian dan penyelidikan lebih lanjut.

Washington menuturkan, WNA asal Malaysia dan China itu bisa disangkakan Pasal 75 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

"Disebutkan, Pejabat Imigrasi berwenang melakukan Tindakan Administratif Keimigrasian terhadap Orang Asing yang berada di Wilayah Indonesia yang melakukan kegiatan berbahaya dan patut diduga membahayakan keamanan dan ketertiban umum atau tidak menghormati atau tidak menaati peraturan perundang-undangan," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com