KOMPAS.com - Baru-baru ini, dua siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 010 Saluang Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat viral karena mengadu ke Presiden Jokowi soal guru yang jarang datang ke sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Mamasa, Rusli menanggapi mengenai kebenaran informasi tersebut.
Setelah memanggil kepala SDN 010 Salung bersama Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Mambi, Rusli mengatakan bahwa foto itu diambil saat masa libur sekolah.
Menurutnya, foto itu diunggah saat libur sekolah dalam rangka memperingati hari raya Idul Adha.
Rusli juga menampik bahwa guru tidak menjalankan belajar mengajar di sekolah tersebut.
"Di Kecamatan Mambi ini mayoritas muslim, jadi kebijakan yang diambil UPTD Mambi itu meliburkan siswa sampai pada tanggal 18. Jadi masa-masa libur dia ambil foto," kata Rusli dilansir dari Kompas.com, Jumat siang.
Baca juga: Viral, Foto Siswa SD di Mamasa Mengadu ke Presiden Jokowi Usai Guru Jarang Datang
Selain itu, selama ini guru di sekolah jarang datang karena pemerintah masih menerapkan proses belajar mengajar secara online atau daring dampak pandemi Covid-19.
Namun, untuk tahun ajaran baru ini, siswa dan guru sudah diwajibkan beraktivitas belajar mengajar di sekolah kembali.
"Jadi, mungkin dipelintir tidak sering masuk, padahal ada larangan tidak belajar di sekolah," ujar Rusli.
Diberitakan sebelumnya, dua orang siswa terlihat membentangkan tulisan berisi keluhan jarang mendapatkan pelajaran dari guru.
"Pak Presiden Jokowi, kami jarang sekolah karena bapak guru jarang datang ke sekolah," demikian isi tulisan yang dibentangkan salah satu siswa.
"Kami membutuhkan pendidikan yang layak. Kami membutuhkan guru yang selalu datang ke sekolah," tulisan yang dibentangkan siswa lainnya
Hasil penelusuran tim Kompas.com, akun Facebook yang pertama kali membagikan foto tersebut adalah Achmad Faisal Dinejad pada Senin (11/7/2022).
Diketahui, dua siswa tersebut bersekolah di SDN 010 Saluang, Kecamatan Mambi.
Baca juga: Pak Presiden Jokowi Kami Jarang Sekolah, Curhat Siswa SD di Mamasa karena Guru Jarang Datang
Achmad adalah warga setempat yang merasa resah dengan keadaan siswa yang jarang menerima pelajaran karena guru di SDN 010 Saluang jarang datang.