Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah PMK Marak Jelang Idul Adha, Simak Tips Mengolah Daging Kurban Menurut DKPP Kota Bandung

Kompas.com - 06/07/2022, 17:19 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com – Wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) yang menyerang hewan ternak masih merebak di sejumlah wilayah di Indonesia, salah satunya di Provinsi Jawa Barat.

Di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung, PMK telah menyebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Bandung Kulon, Babakan Ciparay, dan Cibiru.

Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tidak terlalu khawatir dengan keamanan daging hewan ternak, mengingat pelaksanaan ibadah kurban pada Idul Adha 2022 akan segera dilaksanakan.

Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 32 Tahun 2022 tentang Hukum dan Panduan Pelaksanaan Ibadah Kurban saat Wabah PMK telah menyatakan sejumlah ciri-ciri hewan yang sah dijadikan sebagai hewan kurban.

Adapun hewan dengan gejala PMK yang ringan, seperti lepuh ringan pada celah kuku, lesu, dan mengeluarkan air liur berlebih masih sah dijadikan sebagai hewan kurban.

Baca juga: 7 Ekor Kerbau Bergejala PMK, Pasar Hewan di Toraja Utara Ditutup

Sementara itu, hewan ternak yang terkena PMK dengan gejala berat, seperti lepuh pada kuku hingga terlepas, pincang, tidak bisa berjalan, dan sangat kurus tidak sah dijadikan hewan kurban.

Tips mengolah daging kurban yang aman

Untuk semakin meyakinkan masyarakat akan keamanan hewan kurban, Kepala Bidang Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Ermariah, membagikan sejumlah tips mengolah daging kurban dengan aman.

Ermariah mengatakan, daging kurban yang didapat sebaiknya tidak dicuci karena virus PMK dapat bertahan di dalam air dan justru akan menyebar di saluran air.

“Apabila dicuci, air buangannya akan langsung ke saluran. Virus PMK di dalam air bisa hidup selama 75 hari. Virus ini bertahan lama di udara suhu luar, bertahan lama di benda-benda,” jelas Ermariah, dikutip dari bandung.go.id, Rabu (06/07/2022).

Lebih lanjut, Ermariah menganjurkan agar daging kurban langsung direbus selama 30 menit. Setelah itu, air rebusan daging tersebut tidak boleh dibuang ke saluran air.

Baca juga: Miliki Populasi Sapi Terbesar di Jateng, Blora Genjot Vaksinasi PMK

“Jangan dibuang di saluran air. Dengan cara itu akan lebih aman karena virus mati dalam pemanasan,” katanya.

Jika daging kurban yang didapat tidak segera diolah, daging harus segera disimpan di dalam lemari es. Setelah 24 jam disimpan di suhu lemari es, bekukan daging di dalam freezer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Regional
Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Regional
PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni pada Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni pada Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com