Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curcuma Clara, Jamu Tradisional Karawang yang Berupaya Naik Kelas

Kompas.com - 06/07/2022, 05:32 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Jamu tradisional identik dengan jamu gendongan. Jamu-jamu yang telah diracik dimasukan dalam botol-botol lalu disusun dalam bakul.

Bakul berisi botol jamu itu kemudian digendong menggunakan jarik atau kain batik panjang.

Di Karawang, tradisi ini kemudian bergeser. Para penjual jamu ada yang beralih menggunakan sepeda hingga sepeda motor.

Baca juga: 12 Puskesmas di Bantul Kini Menggunakan Jamu untuk Pengobatan Pasien

Lain halnya dengan Eka Juliana Warga Perumahan Grand Permata, Blok B3 Nomor 7, RT 009, RW 009, Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur. 

Ia berupaya membawa jamu tradisional naik kelas. Tentu saja dengan tidak mengesampingkan manfaatnya bagi kesehatan.

Sejak pandemi Covid-19 melanda, Eka bangkit dengan usaha jamu tradisionalnya. Perempuan asli Makassar, Sulawesi Selatan ini memproduksi jamu seminggu satu kali.

Jamu yang diproduksi bermacam-macam. Ada kunyit manis, kunyit tawar, kunyit asem sirih, kunyit asem sirih manjakani, gula jahe, gula asem, beras kencur, jahe merah pinang, dan jamu bersalin.

"Ada juga kunyit bubuk untuk minuman kesehatan. Seperti obat mag. Ini kami juga punya kemasan ekonomisnya. Harganya Rp 5.000," ucapnnya kepada Kompas.com baru-baru ini.

Baca juga: Hidup Sebatang Kara, Sri Mulyani Jual Jamu Gendong untuk Menyambung Hidup

Eka mengaku belajar membuat jamu secara otodidak. Itu berawal dari banyaknya tanaman sirih di rumahnya.

Ia kemudian mencoba membuat minuman dari daun sirih dan membagikannya ke tetangga. Rupanya banyak yang minat. Dari situlah ia menekuni usaha jamu.

"Awalnya saya gak pede. Pas pandemi malah bisa branding (mem-branding produk)," ujar Eka.

Juliana memproduksi jamu di rumahnya. Meski belum membuka kios, peminatnya cukup banyak.

Selain melalui reseller, Eka menjual jamu melalui akun Instagram, Facebook, dan Gojek Curcumaclara.

"Saya jual online," ungkap dia.

Baca juga: Cara Peternak Kuningan Atasi PMK, Beri Ramuan Jamu Tradisional Cuka Lebu

Dari jamu, ia meraup Rp 5 juta setiap bulan. Namun masih hitungan kotor. "Alhamdulillah, saya juga bisa membantu menyehatkan masyarakat," kata Eka.

Kini, Eka memiliki sekitar sembilan reseller yang masing-masing menjual di perumahan di wilayah Palumbonsari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com