Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Klaten Temukan Guci dan Periuk Kuno, Diduga Peninggalan Abad Ke-9 Saat Gali Tanah untuk Buat Batu Bata

Kompas.com - 08/06/2022, 16:08 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Seorang warga Dukuh Karanganyar, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah bernama Harun Tala (60) menemukan beberapa benda kuno diduga peninggalan sejarah.

Benda berupa guci kecil dan besar serta priuk ditemukan ketika dirinya sedang menggali tanah untuk pembuatan batu bata. Guci dan priuk tersebut diperkirakan dibuat pada abad 9.

"Saya awalnya bikin batu bata. Setelah selesai bikin batu bata seperti ada yang nyuruh nyangkul (gali) tanah. Baru berapa cangkulan dapat ini (guci dan priuk)," kata Harun ditemui di rumahnya RT 041, RW 015, Dukuh Karanganyar, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Ada Struktur Bata Kuno di Bawah Tanah Museum Palembang

Guci itu ditemukan di kedalaman tanah sekitar 1,4 meter. Pertama kali ditemukan posisi benda tersebut tertumpuk.

"Posisinya menumpuk. Yang ini (guci besar) di bawah, yang kecil di atas. Terus di atasnya ada batu lempengnya halus," terang Harun.

Menurut Harun guci tersebut kondisinya kosong. Hanya berisi tanah dimungkinkan karena sudah lama terpendam.

Sedangkan priuk tersebut ditemukannya tak jauh dari lokasi penemuan kedua guci. Hanya, kedalamannya sekitar dua meter.

Dikatakan Harun selama ini banyak orang yang ingin menawar benda kuno peninggalan sejarah itu. Paling tinggi ditawar dengan harga Rp 5,5 juta untuk sepasang guci.

"Paling tinggi itu ditawar Rp 5,5 juta untuk dua guci. Tapi tidak saya berikan. Benda ini saya simpan di rumah. Kalau dijual perasaan saya itu seperti tidak nyaman, tidak rela," ungkap pria yang sudah puluhan tahun membuat batu bata.

Baca juga: Dibangun pada Tahun 1800, Pancuran Kuno di Buleleng Kini Jadi Tempat Wisata

Ketua Komunitas Pecinta Cagar Budaya (KPCB) Kabupaten Klaten Wisnu Hendrata mengatakan, kawasan Mranggen dulunya diduga sebagai pemukiman pada masa Mataram Kuno.

Sehingga banyak ditemukan benda kuno peralatan rumah tangga.

Selain guci dan priuk, jelas dia banyak warga sekitar yang menemukan benda kuno lainnya seperti emas, gerabah dan lain-lain.

Baca juga: Yoni Berkepala Kura-kura di Jalan Tol Yogyakarta-Solo Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno Abad 8-9

"Benda-benda berharga ini selayaknya kita perhatikan, kita lindungi, dan kita selamatkan," kata Wisnu.

Dengan adanya banyak temuan benda kuno peninggalan sejarah ini, pihak akan mendata dan mendokumentasi agar nantinya tidak hilang atau dijual belikan secara bebas.

"Kita sudah ada seksi-seksi yang mengurusi itu nanti tetap akan kita data, tetap kita konfirmasi, dan selanjutnya kita kumpulkan serta kita laporkan ke dinas," ungkap Wisnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com