Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Tanah Bengkok, 60 Rumah di Kabupaten Semarang Terancam Kehilangan Akses Keluar Masuk

Kompas.com - 08/06/2022, 14:40 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Sebanyak 60 rumah milik warga di Perumahan Taman Manunggal Asri, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) terancam kehilangan akses keluar masuk. Penyebabnya, lahan akses tersebut masih milik Pemerintah Desa Patemon.

Kepala Desa Patemon Puji Rahayu mengatakan, tanah yang digunakan sebagai akses tersebut berstatus tanah bengkok.

"Kita sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak yang terlibat, sudah empat kali. Tapi dari pihak developer hanya datang sekali," jelasnya, Rabu (8/6/2022).

Dia mengungkapkan, saat ini yang dilakukan baru tahap peringatan dengan memasang spanduk di gapura pintu masuk.

"Kita tidak serta merta menutup karena mempertimbangkan empati sosial untuk warga perumahan. Tapi kalau memang tidak ada solusi atau kejelasan, tentu akan menempuh jalur hukum," kata Puji.

Baca juga: Pemuda asal Tangsel Meninggal saat Bersama Kekasihnya di Kos Kota Semarang, Ini Penyebabnya

Menurut Puji, tindakan tersebut diambil untuk memertahankan aset desa.

"Kita melalukan inventarisir aset, dan kita pertahankan agar aset desa tidak habis atau hilang," paparnya.

Ketua RT 005 RW 004, Dusun Tugu, Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Arief Syarifudin mengatakan, pembangunan perumahan tersebut dimulai 2004 dan ditempati tahun 2005.

Tanah bengkok yang digunakan sebagai akses sepanjang 250 meter dengan lebar 4 meter.

"Setahu kami semenjak membeli rumah di Perumahan Taman Manunggal Asri, ya tidak ada masalah," paparnya.

Arief mengungkapkan akan dilakukan pertemuan antara warga, Pemerintah Desa Patemon, dan developer dengan Bupati Semarang Ngesti Nugraha untuk mencari solusi terbaik.

"Kita tentu tetap berharap yang terbaik, solusi tidak ada yang dirugikan," kata Arief yang telah bertempat tinggal di Perumahan Taman Manunggal Asri selama 12 tahun.

Mengenai adanya wacana penggantian ganti rugi untuk Pemerintah Desa Patemon, Arief menyatakan hal tersebut menjadi tanggung jawab developer.

"Kalau untuk perumahan tidak ada masalah, yang sengketa ini kan di akses masuk. Masalah ini menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari developer," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Regional
Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Regional
Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Regional
Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Regional
Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu 'Bres'

Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu "Bres"

Regional
Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Regional
Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Regional
Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Regional
Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Regional
Jalan Pantura Demak-Kudus Tersendat Lagi, Polisi Belakukan 'Contraflow'

Jalan Pantura Demak-Kudus Tersendat Lagi, Polisi Belakukan "Contraflow"

Regional
Berencana Kuras Isi Minimarket, Komplotan Bandit sampai Sewa Mobil untuk Kabur

Berencana Kuras Isi Minimarket, Komplotan Bandit sampai Sewa Mobil untuk Kabur

Regional
Istri Mantan Bupati Ikut Ramaikan Bursa Pilkada Banyumas

Istri Mantan Bupati Ikut Ramaikan Bursa Pilkada Banyumas

Regional
Video Viral Pendaki Nyalakan 'Flare' di Gunung Andong, Pengelola Merasa Kecolongan

Video Viral Pendaki Nyalakan "Flare" di Gunung Andong, Pengelola Merasa Kecolongan

Regional
Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Regional
Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bappeda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bappeda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com