Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mortir Seberat 500 Kg Ditemukan di Tarakan, Diduga Peninggalan Perang Dunia II, Kini Dievakusi Gegana

Kompas.com - 25/05/2022, 15:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Benda menyerupai bom ditemukan di galian tanah di RT 11, Kelurahan Juata Kerikil, Tarakan, Kalimantan Utara pada Selasa (23/5/2022) sore.

Benda tersebut kemudian dievakuasi oleh personel Detasemen Gegana Satbrimobda Polda Kaltara.

Pejabat Sementara (Ps) Panit Jibom Detasemen Gegana Satbrimobda Polda Kaltara, Bripka Budiono mengatakan benda tersebut mortir yang dilontarkan lewat pesawat.

“Sebenarnya ada ekornya untuk penyeimbang, tapi ekornya sudah putus sudah tidak ada,” ujar dia.

Baca juga: Jaring Ikan, Nelayan Cirebon Temukan Mortir Sisa Perang di Laut Indramayu

Ia mengatakan berat mortir tersebut mencapai 500 kg dengan panjang sekitar 1 meter lebih. Jika meledak, dampak yang bisa dirasakan sejak 5 kilometer.

“Radiusnya bisa sampai 5 kilometer kalau area terbuka begini. Untuk bom militer, tidak ada masa kedaluwarsa. Biar bentuknya sudah jelek, tetapi masih aktif,” urai Bripka Budiono, Selasa (24/5/2022).

Menurutnya mortir tersebut diduga peninggalan dari Perang Dunia II. Pada masa lalu, Tarakan adalah lokasi pendaratan pertama Jepang saat datang di Indonesia.

“Diperkirakan itu sisa Perang Dunia Kedua. Kalau di Tarakan, rata-rata memang semuanya ada potensi,” ujarnya.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Warga jika Menemukan Mortir? Ini Penjelasan Polisi

Ia mengatakan mortir sisa peninggalan Perang Dunia banyak ditemukan di wilayah pantai dekat Banda Udara Juwata, Tarakan.

“Itu kebanyakan di daerah sana basis pertahanannya di daerah gunung,” urainya.

Sebelumnya, petugas juga telah mengevakuasi tiga mortir yang ditemukan di Kelurahan Sebengkok sejak tahun 2021.

Ia mengimbau masyarakat Tarakan apabila menemukan bom diperkirakan sisa Perang Dunia II, agar segera melaporkan ke pihak terkait.

“Jangan diutak-atik. Sekarang Brimob ada aplikasi bernama Brikarespat di Playstore ada. Itu bisa laporan langsung ke kami sehingga tidak perlu lagi lewat polsek dan polres,” jelasnya.

Baca juga: Kakinya Tak Sengaja Injak Mortir Saat Cari Besi, Rahmat: Bersyukur Enggak Meledak

Terkait mortir yang ditemukan, ia memperkirakn masih aktif. Namun pihaknya masih belum menentukan apakah titik ditemukan mortir adalah bekas lontaran atau tidak.

“Khawatirnya kalau sudah dilontarkan, pasti susunannya di dalam ada perubahan. Nah itu yang kita takutkan. Kalau diutak-atik, orang yang tidak tahu tidak paham, terpicu, bisa membahayakan masyarakat,” terangnya.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Mortir Seberat 500 Kg di Area Galian Juata Kerikil Dievakuasi, Diduga Peninggalan Perang Dunia II

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com