SUKOHARJO, KOMPAS.com - Sebanyak 300.000 pemudik diprediksi pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Idul Fitri tahun ini.
Mereka tersebar di beberapa wilayah meliputi Kecamatan Bulu, Kecamatan Weru, Kecamatan Nguter, Kecamatan Tawangsari dan Kecamatan Bendosari.
Wakil Bupati Sukoharjo Agus Santoso mengatakan meskipun sudah diperbolehkan mudik, masyarakat diminta tidak bereuforia secara berlebihan.
Baca juga: Rawan Macet Saat Mudik, Jalur Selatan dan Arteri Pemalang Dijaga 600 Polisi
Pandemi Covid-19 belum berakhir sehingga protokol kesehatan (prokes) harus tetap dilaksnakan.
"Karena sudah dua tahun kita tidak mudik, ada larangan mudik atau pembatasan mudik sekarang kita buka. Harapan saya ikuti apa yang sudah disampaikan pemerintah supaya semuanya berjalan dengan baik. Jangan eforia yang tidak terkendali," kata Agus di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (22/4/2022).
Agus menambahkan telah melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan para pemudik yang masuk ke wilayah Sukoharjo.
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo bekerja sama dengan TNI/Polri untuk memberikan jaminan rasa aman kepada pemudik yang datang ke Sukoharjo.
Baca juga: Menteri ESDM Minta Pelayanan Pengisian BBM Dipercepat Selama Musim Mudik Lebaran
Kemudian posko kesehatan Kabupaten Sukoharjo juga disiagakan selama Lebaran.
"Dan tujuannya jelas itu mewakili negara untuk melindungi warga Indonesia yang akan mudik. Pastikan mereka aman," terang Agus.
Mengenai pelaksanaan halalbihal, jelas Agus secara garis besar masyarakat diperbolehkan. Hanya saja bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Sukoharjo akan diatur.
"Prinsipnya sebenarnya boleh. Hanya tata caranya agar prokes tetap berjalan itu yang kita atur. Mungkin tidak salaman, mungkin namaste dan semua pakai masker," terang Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.