Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijanjikan Bisa Tidur Enak di Hotel, Bocah 13 Tahun Malah Jadi Korban Prostitusi Online

Kompas.com - 10/03/2022, 14:30 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - S (41) orangtua korban prostitusi anak di bawah umur hanya bisa bersabar dan menunggu kasus yang menimpa putrinya bisa segera ditangani oleh polisi.

Anak S dijual oleh dua pemuda melalui sebuah aplikasi kencan dengan harga Rp 500.000 per jam.

Awalnya, korban mengenal dua muncikari tersebut melalui teman perempuan anaknya. Saat itu mereka bertemu di tempat tinggal temannya tersebut.

"Di tempat temannya itu anak saya terkena bujuk rayu dua muncikari itu," kata S, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Kasus Prostitusi di Sunter, 4 Anak Dijual Rp 20 Juta

Saat itu, anaknya terbujuk dengan rayuan dua muncikari itu karena korban masih labil. Korban juga sedang ada masalah dengan ibunya.

"Saat itu ia kondisi kabur dari rumah. Korban meninggalkan rumah sebab ada persoalan dengan ibunya," paparnya.

Korban dibujuk agar mau melayani tamu dengan alasan bisa tidur di hotel. Selain itu, korban juga dijanjikan uang Rp 500.000.

Supriyono baru mengetahui anaknya dijual di aplikasi kencan melalui tetangganya yang melihat foto anaknya di aplikasi kencan.

Baca juga: Dua Pelaku Prostitusi Anak di Bawah Umur di Pontianak Jual Korban di Michat Rp 300.000

Akhirnya dia melaporkan kasus yang menimpa anaknya itu ke kantor polisi. Sebenarnya, polisi sudah menggerebek hotel tempat anaknya dijual.

"Di tempat tersebut polisi mengamankan korban, dua pemuda yang berperan sebagai muncikari, dan dua PSK wanita dewasa," terangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB Salurkan Bantuan Rp 250 Juta dan Peralatan Penanganan Darurat Banjir Mahakam Ulu

BNPB Salurkan Bantuan Rp 250 Juta dan Peralatan Penanganan Darurat Banjir Mahakam Ulu

Regional
Soal Status Jokowi di PDI-P, Sukur Henry: Bagi Saya itu Masa Lalu

Soal Status Jokowi di PDI-P, Sukur Henry: Bagi Saya itu Masa Lalu

Regional
Maju Pilkada 2024, Mantan Wabup Belitung Daftar di 4 Parpol

Maju Pilkada 2024, Mantan Wabup Belitung Daftar di 4 Parpol

Regional
Pelaku Begal di Lubulinggau Bawa Kabur Honda Beat, tapi Motor CBR-nya Malah Tertinggal

Pelaku Begal di Lubulinggau Bawa Kabur Honda Beat, tapi Motor CBR-nya Malah Tertinggal

Regional
Pulang Merantau Lamar Kekasihnya, Calon Pengantin Pria Bunuh Diri di Hari Pernikahan

Pulang Merantau Lamar Kekasihnya, Calon Pengantin Pria Bunuh Diri di Hari Pernikahan

Regional
43 Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur Lusa, Berikut Acara Penyambutannya

43 Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur Lusa, Berikut Acara Penyambutannya

Regional
Tak Sempat Dievakuasi, Perangkat Komputer 6 Dinas di Mahakam Ulu Terendam Banjir

Tak Sempat Dievakuasi, Perangkat Komputer 6 Dinas di Mahakam Ulu Terendam Banjir

Regional
Sejumlah Pemda Larang 'Study Tour', Pelaku Wisata di Magelang: Keputusan Aneh dan Reaksioner

Sejumlah Pemda Larang "Study Tour", Pelaku Wisata di Magelang: Keputusan Aneh dan Reaksioner

Regional
Mahakam Ulu Ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Banjir hingga 27 Mei

Mahakam Ulu Ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Banjir hingga 27 Mei

Regional
Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Regional
Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Regional
Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Regional
Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Regional
Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com