Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati: Korban Gempa Pasaman dan Pasaman Barat Butuh Hunian Sementara

Kompas.com - 10/03/2022, 06:19 WIB
Perdana Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Korban gempa M 6,1 di Pasaman dan Pasaman Barat, Sumatera Barat kini membutuhkan hunian sementara (Huntara).

Saat ini kedua daerah sedang mengebut verifikasi kebutuhan huntara bagi korban gempa di dua daerah itu.

"Yang dibutuhkan korban gempa sekarang adalah huntara. Untuk kebutuhan logistik mereka, sementara sudah cukup, berkat uluran bantuan dari berbagai pihak," kata Bupati Pasaman Benny Utama usai menerima bantuan dari PT Taspen Group, Rabu (9/3/2022) di Bukittinggi.

Baca juga: Pascagempa, Longsor Kembali Terjadi di Pasaman Barat, Akses Jalan Sempat Terputus

Benny mengatakan, berdasarkan verifikasi sementara ada 600 lebih rumah warga yang rusak parah akibat gempa.

Jumlah itu dipastikan bertambah karena terus dilakukan verifikasi.

"Verifikasi terus berjalan. Ini akan kita singkronkan dengan kebutuhan huntara nantinya," kata Benny.

Sementara itu, Sekda Pasaman Barat Hendra Putra menyebutkan saat ini pihaknya sedang menjajaki pembuatan huntara di Pasaman Barat.

Pembuatan huntara itu, kata Hendra, bisa mencapai 3.500 unit karena jumlah rumah warga yang rusak akibat gempa mencapai 4.800 lebih.

"Ya sedang kita jajaki pembuatan huntara itu. Dari PMI, BNPB dan sejumlah pihak. Nanti kita sesuaikan dengan kebutuhan," kata Hendra.

Hendra menyebutkan untuk membuat huntara itu membutuhkan bantuan dari berbagai pihak.

"Iya, kalau logistik seperti beras, mie instan dan lainnya sudah cukup. Kini yang dibutuhkan huntara," kata Hendra.

Berdasarkan data sementara dari BNPB akhir pekan lalu, menyebutkan total rumah rusak berat (RB) 653 unit, rusak sedang (RS) 375, dan rusak ringan (RR) 737.

Sedangkan pada fasilitas umum, pos komando (posko) mencatat total fasilitas terdampak yaitu fasilitas pendidikan 41 unit, fasilitas kesehatan 20, tempat ibadah 49 dan kantor pemerintah 20.

Kerusakan lain berupa infrastruktur sebanyak 26 unit, jembatan rusak 4 dan lahan pertanian terdampak 80 hektar.

Baca juga: Update Gempa Pasaman Barat, Korban Meninggal Jadi 19 Orang

Wilayah Pasaman Barat, sebanyak 4.831 rumah rusak yang masih membutuhkan verifikasi tingkat kerusakan.

Bangunan terdampak pada fasilitas pendidikan 27 unit, fasilitas kesehatan 13, tempat ibadah 39, kantor pemerintah 17 unit, sedangkan infrastruktur 26 unit.

Kabupaten Pasaman, sebanyak 1.736 rumah rusak dengan rincian, rumah RB 651 unit, RS 355 dan RR 730. Sedangkan pada fasilitas umum, tercatat tempat ibadah RB 5 unit dan RR 4, fasilitas pendidikan RB 6 unit dan RR 8, fasilitas kesehatan RS 7 unit, kantor pemerintah RR 2 unit.

Kabupaten Lima Puluh Kota, sebanyak 27 rumah rusak dengan rincian, rumah RB 2, RS 20 dan RR 5, sedangkan fasilitas umum berupa tempat ibadah RS 1 unit dan kantor RS 1. 

Wilayah Kabupaten Agam dan Padang Pariaman masing-masing rumah RR 1 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com