Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Gempa Pasaman Bolak-balik ke Kantor Desa Minta Bantuan tapi Tak Dapat

Kompas.com - 02/03/2022, 16:34 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

PASAMAN, KOMPAS.com - Sejumlah korban gempa bumi mengaku memerlukan bantuan tenda, selimut, tikar, dan pakaian.

Sebab, 5 hari pascagempa bumi, puluhan warga yang tinggal di Kampung Guguong, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, mengaku belum menerima bantuan dari pemerintah setempat.

Warga yang berada di atas bukit mendirikan tenda darurat depan rumahnya. Sementara rumah mereka sudah roboh akibat gempa bumi.

"Sampai hari ini, kami sekeluarga belum ada terima bantuan dari kantor Wali Nagari dan kantor camat. Padahal bantuan menumpuk di sana," akui Ali Usman (35) saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (2/3/2022).

Baca juga: Satu Korban yang Tertimbun Longsor di Pasaman Berhasil Dievakuasi

Padahal, kata dia, bantuan tenda, pakaian dan selimut sangat dibutuhkan. Karena, di tenda itu ada orang tua dan anak-anak.

Ali adalah sosok yang dihargai warga setempat. Segala urusan bantuan untuk warga dibantunya.

Namun, ia sudah bolak balik ke kantor Wali Nagari (kepala desa) dan kantor camat untuk meminta bantuan, tetapi tak juga dapat.

"Sejak hari Sabtu (26/2/2022), saya datang ke kantor Wali Nagari minta bantuan. Tapi saat itu dibilang orang di kantor Nagari perlu data," sebut Ali yang mewakili puluhan warga.

Ia kemudian kembali pulang untuk mendata. Tercatat ada sekitar 400 kepala keluarga (KK) yang mengharap bantuan.

Keesokan harinya dia datang lagi membawa data warga ke kantor Wali Nagari, namun masih tidak mendapatkan bantuan.

"Hari ketiga setelah gempa itu saya datang lagi ke kantor Wali Nagari, dimintanya lagi data warga. Data apa lagi yang mau kami kasih. Masih tak dapat bantuan," kata Ali.

Karena tak dapat bantuan di kantor Wali Nagari, Ali mengaku malamnya sekitar pukul 23.00 WIB, pergi minta bantuan ke kantor Camat Tigo Nagari.

"Sampai di kantor camat, katanya mereka antar ke tempat kami. Tapi sampai sekarang  tak ada kami terima," akui Ali.

Baca juga: UPDATE Gempa Pasaman, 1 Korban Lagi Ditemukan Meninggal, Tertimbun Longsor Cukup Dalam

Ali mengaku emosi, namun mencoba bersabar karena sedang ditimpa musibah.

Karena itu, ia dan warga lainnya hanya bisa pasrah. Mereka saat ini hanya mengandalkan tenda yang biasa dipakai di kebun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com