Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Warga Suka Mengarak Pasangan yang Berbuat Mesum? Ini Pandangan Sosiolog

Kompas.com - 07/03/2022, 18:15 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

KOMPAS.com - Sejoli di Kabupaten Malang, Jawa Timur, diarak warga karena diduga berzina.

Dalam video viral yang menampilkan detik-detik sejoli itu diarak, tampak sejumlah warga mengiringi sejoli tersebut berjalan kaki menuju Polsek Gondanglegi.

Warga yang menonton di pinggir jalan pun turut menyoraki sejoli itu.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Gondanglegi Kompol Pujiyono mengatakan, warga mengarak sejoli itu karena merasa geram.

Baca juga: Viral, Video Sejoli di Malang Diarak Warga karena Diduga Berzina, Ini Kata Polisi

"Pengarakan itu dilakukan karena warga merasa geram dan resah atas dugaan perzinaan yang dilakukan sejoli itu selama ini," jelasnya, Minggu (6/3/2022).

Kasus warga mengarak pasangan yang diduga berbuat mesum ternyata bukan sekali ini saja.

Pada Minggu (28/2/2021), pasangan berinisial AN (45) dan RM (23) diduga berbuat mesum di sebuah rumah kontrakan di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

Warga kemudian mengarak pasangan ini dan kemudian dinikahkan.

"Pasangan bukan pasutri langsung dinikahkan di tempat oleh penghulu dan dihadiri oleh orangtua si perempuan," ucap Kapolsek Tapin Utara Ipda Subroto Rindang Ari Setyawan, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Tepergok Mesum di Kontrakan, Pasangan Ini Diarak kemudian Dinikahkan

Pandangan sosiolog

ilustrasi sosiologiSHUTTERSTOCK ilustrasi sosiologi

Sosiolog Universitas Brawijaya, Wida Ayu Puspitosari, menerangkan, cara pandang masyarakat dalam menilai fenomena-fenomena sosial, contohnya perselingkuhan, bisa dibentuk oleh media.

Ia menyorot banyaknya sinetron yang membahas soal cerita penyimpangan dan kemesuman.

“Media mengangkat suatu hal menjadi 'hiper-realitas’. Dan masyarakat menilainya bahwa perilaku-perilaku seperti itu mewabah di masyarakat,” bebernya dalam pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Senin (7/3/2022).

Hal tersebut membuat masyarakat menjadi ketakutan, sehingga bila ada kasus serupa, warga menjadi reaktif dan tidak kritis.

Baca juga: Sejoli Diarak Warga karena Diduga Berzina, Sosiolog: Itu Merupakan Unjuk Kekuatan Penegakan Norma Sosial

Kemudian, warga yang memiliki kekhawatiran terhadap perbuatan pasangan tersebut melakukan show off force atau unjuk kekuatan. Kekuatan itu dipakai untuk menegakkan norma-norma sosial pada komunitas tersebut.

Warga melakukan tindakan itu karena khawatir bahwa tindakan mesum tersebut akan memerangaruhi komunitasnya.

Di sisi lain, peristiwa semacam pengarakan sejoli ini dimanfaatkan oleh aktor yang berkompetisi mencari power di level komunitas untuk mendapatkan dukungan.

“Ia menggunakan momen ini supaya dianggap sebagai pemimpin yang peduli dengan norma sosial. Jadi inti masalahnya terletak karena ada kontestasi perebutan pengaruh di tingkat lokal,” jelasnya.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Serangan KKB Tewaskan Anak Kepala Suku | Sejoli Diarak Warga karena Diduga Berzina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Regional
Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Regional
Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com