KARANGANYAR, KOMPAS.com - Pendaki meninggal dunia saat mendaki di Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, kian sering terjadi.
Baru-baru ini pendaki asal Kabupaten Tangerang, Banten, Yusuf (40) meninggal dunia karena hipotermia.
Sebelum meninggal, pendaki yang berencana melakukan ritual bersama dengan rombongannya tersebut terjebak hujan di Pos 4 Gunung Lawu.
Baca juga: Hipotermia di Gunung Lawu, Seorang Pendaki Asal Tangerang Meninggal Dunia
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan sebelum melaksanakan aktivitas pendakian ke Gunung Lawu, kondisi fisik dan kesehatan harus diperhatikan.
"Persoalan yang kami cermatikan karena kondisi fisiknya. Oleh karena kondisi fisiknya harus menjadi persyaratan siapapun yang akan mendaki," kata Juliyatmono ditemui di Solo, Jawa Tengah, Selasa (1/3/2022).
Pascakejadian itu, Juliyatmono meminta supaya petugas melakukan pemeriksaan fisik dan kesehatan kepada para pendaki yang akan naik ke Gunung Lawu.
"Perlu kesiapan petugas kita saat siapapun yang mendaki itu perlu diperiksa. Kondisi kesehatan masing-masing itu penting. Ada yang sehat fisiknya tapi rohaninya tidak sehat. Rohani tidak sehat itu mungkin ada ketakutan, kecemasan tapi karena komunitas merasa yakin, percaya diri, ternyata menyimpan sesuatu. Ini yang perlu diungkap supaya yang bersangkutan bisa dihindari jangan sampai memaksakan diri," terang dia.
Baca juga: Cerita Tim SAR Evakuasi Pendaki Asal Jakarta yang Alami Hipotermia di Gunung Lawu
Menurut dia jalur pendakian Lawu sempat ditutup untuk pendakian pada awal pandemi Covid-19.
Namun, tidak lama kembali dibuka untuk jalur pendakian sampai dengan sekarang.
"Pembukaan jalur pendakian sudah lama. Hampir tidak pernah kita tutup kecuali saat pandemi Covid yang cukup ekstrem itu," ujar Juliyatmono.