PADANG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Sumatera Barat, memperkirakan jumlah pengungsi akibat gempa magnitudo 6,1 berjumlah 10.000 orang.
Jumlah itu tersebar di 35 titik pengungsian yang telah dibentuk pemerintah setempat.
"Diperkirakan ada 10.000 yang tersebar di 35 titik pengungsian," kata Sekretaris BPBD Pasaman Barat, Gustrizal, yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/2/2022).
Baca juga: Pascagempa M 6,1, Bupati Pasaman Barat Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama 14 Hari
Gustrizal mengatakan, akibat gempa itu tercatat ada dua warga di Pasaman Barat yang meninggal dunia, 19 orang luka berat, tujuh orang luka sedang dan 36 orang luka ringan.
"Mereka semua dirawat di Pasaman Barat. Selain itu, ada lima orang yang dirujuk ke RSUP M Djamil Padang," kata Gustrizal.
Untuk rumah yang terdampak, ada 500 rumah yang tersebar di tiga kecamatan yaitu Talamau, Pasaman dan Kinali.
"Daerah yang terparah itu adalah Talamau dan mayoritas pengungsi berasal dari sana. Apalagi Talamau itu berada di kaki Gunung Talamau," kata Gustrizal.
Baca juga: Pascagempa M 6,1, Gunung Talamau di Pasaman Barat Keluarkan Asap dan Longsor
Sebelumnya diberitakan, dua gempa bumi beruntun dalam selisih waktu 4 menit mengguncang Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022) pagi.