Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

95.000 Warga Banten Harus Ulangi Vaksinasi Dosis 1

Kompas.com - 22/02/2022, 17:25 WIB
Rasyid Ridho,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menyebutkan, sebanyak 95.000 warga Banten harus mengulangi vaksinasi Covid-19 dosis pertamanya, karena dianggap sudah hangus.

"Jumlahnya di Banten berdasarkan data dari Kemenkes melalui data PCare ada sekitar 95 ribuan. Kita sedang melakukan penyisiran dari tiga hari lalu," kata Ati kepada wartawan di Kota Serang, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: 2,4 Juta Orang Harus Ulangi Vaksin Dosis-1, Kemenkes Sebut karena Efikasinya Menurun

Menurut Ati, 95.000 orang penerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama yang harus mengulang tersebar di 8 kabupaten dan kota di Provinsi Banten.

"Ini pekerjaan rumah buat kita. Kita terus melakukan penyisirian daerah-daerah mana saja yang akan kita ulang," ujar Ati.

Menurut mantan Direktur RSUD Kota Tangerang itu, jika seseorang yang tidak kunjung mendapat dosis kedua setelah 6 bulan menerima dosis pertama, maka akan berpengaruh terhadap efikasi vaksin yang diterima.

Namun, sebelum memberikan vaksin ulang, pihaknya akan memberikan edukasi terlebih dahulu agar vaksin tidak menjadi sia-sia.

"Tapi kita terlebih dahulu tentu harus melakukan edukasi, jangan sampai kita ulang divaksin pertama lagi, entar yang kedua lama lagi. Nanti ulang terus, enggak berhenti-berhenti," kata Ati.

Baca juga: Kemenkes Sebut 2,4 Juta Orang Harus Ulangi Vaksinasi Dosis 1, Mengapa?

Menurut Ati, selama ini mayoritas masyarakat yang tak kunjung mendapatkan vaksin dosis kedua karena alasan-alasan yang bersifat pribadi.

Misalnya, ada masyarakat yang akan menerima dosis kedua sesuai jadwal, tetapi lebih dulu terpapar Covid-19, sehingga butuh waktu tunggu 3 bulan untuk mendapatkan dosis kedua.

"Ada juga yang masih beranggapan bahwa untuk apalagi dosis kedua, toh katanya mau divaksin atau tidak vaksin semuanya kemungkinan terkena (Covid-19), masih bisa," ujar Ati.

Terkait ketersedian vaksin, Ati memastikan masih aman, baik Sinovac, AstraZeneca dan yang lainnya.

"Nanti untuk yang vaksin ulang, jenisnya tergantung ketersediaan, karena sekarang dosis pertama dan kedua jenisnya boleh berbeda," kata Ati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com