BANGKA, KOMPAS.com- Mayoritas penderita Covid-19 di Kepulauan Bangka Belitung menjalani perawatan dengan cara isolasi mandiri.
Monitoring dari tenaga kesehatan di level kecamatan hingga tingkat kelurahan dan desa sangat diharapkan.
Sekretaris Satgas Covid-19 Kepulauan Bangka Belitung Mikron Antariksa mengatakan, isolasi mandiri dilakukan karena mereka yang terkonfirmasi Covid-19 umumnya berstatus tanpa gejala dan gejala ringan.
"Kalau dari aturan Kemenkesnya memang memungkinkan untuk dilakukan isolasi mandiri," kata Mikron saat dikonfirmasi, Kamis (17/2/2022).
Baca juga: 20 Perawat di RSUD Al Ihsan Bandung Positif Covid-19
Menurut Mikron, satgas terus mendorong upaya pengawasan sehingga isolasi mandiri bisa berjalan efektif.
"Terutama nakes di Puskesmas karena kalau ada keluhan yang pertama menangani Puskesmas," ujar Mikron.
Dari data Satgas Covid-19 Bangka Belitung, kasus aktif atau pasien yang masih dalam perawatan pada 16 Februari 2022 tercatat sebanyak 1.418 orang.
Sekitar 90 persen dari jumlah tersebut menjalani isolasi mandiri.
Sisanya dirawat di rumah sakit karena didiagnosis kategori berat atau memiliki penyakit penyerta.
Baca juga: 6.803 Orang Terpapar Covid-19 di Kota Bandung, Satgas: Didominasi Varian Omicron
Juru Bicara Satgas Covid-19 Bangka Belitung Andi Budi Prayitno mengatakan, jumlah pasien yang swaisolasi atau karantina mandiri tercatat sebanyak 1.304 orang.
Pasien di isoter provinsi 198 orang dan pasien di RS rujukan 59 orang.
Seperti di Kabupaten Belitung, dari 399 kasus aktif, sebanyak 384 di antaranya menjalani isolasi mandiri.
Sisanya 15 orang dirawat di RSUD.
Seiring banyaknya pasien isolasi mandiri, maka hunian wisma dan tempat isolasi terpadu menjadi sedikit.
Seperti Isoter Tempilang, Bangka Barat, ketersediaan pasien nol. Kondisi yang sama juga terjadi pada Mess Timah Bangka, Isoter Kelapa dan Isoter Simpang Renggiang.
Sementara Isoter Parittiga dari kapasitas 31 tempat tidur, hanya terisi 5 tempat tidur.
Wisma Karantina Pangkalpinang (SKB) dari 17 tempat tidur, terpakai 10 tempat tidur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.