Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Stisipol Pahlawan 12: Kiamat Pangan Ancam Bangka, Ini Alasannya

Kompas.com - 08/02/2022, 15:15 WIB
Heru Dahnur ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Kepulauan Bangka Belitung dinilai sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang rentan terhadap permasalahan pangan.

Penyebabnya mulai dari faktor lingkungan hingga konsumsi masyarakat yang terus meningkat.

"Tahun 2018 Bangka Belitung menduduki posisi ke-5 dari 12 provinsi dengan indeks kerentanan pangan di bawah rata-rata nasional," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bangka, Pan Budi Marwoto saat diskusi ilmiah Kebijakan Ketahanan Pangan STISIPOL Pahlawan 12, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Beredar Informasi soal Razia Masker dan Denda Rp 250.000 di Bangka Belitung, Ini Kata Polisi

Pan menuturkan, beberapa faktor menyebabkan Indonesia rentan mengalami rawan pangan.

Beberapa faktor pemicunya antara lain tingginya ketergantungan impor bahan pangan, tingginya konsumsi pangan beras dan terigu, hingga faktor kerusakan lingkungan.

"Hal tersebutlah yang menjadi pemicu Indonesia menghadapi kondisi rentan rawan pangan, termasuk Bangka Belitung," ujar Pan.

Sementara itu, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Pahlawan 12 Bangka yang pernah mengenyam pendidikan di Southampton University Widya Handini lebih menyoroti pada faktor lingkungan yang menjadi pencetus Bangka terancam mengalami kelangkaan pangan.

"Kondisi eksisting lahan di Bangka Belitung khususnya di Kabupaten Bangka saat ini cukup mengkhawatirkan karena tidak hanya alih fungsi lahan pertanian perkebunan sebagai lahan tambang tetapi juga deforestasi yang semakin jadi," ujar Widya yang juga Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarkat STISIPOL Pahlawan 12

Menurut Widya, kondisi lahan juga dipengaruhi perubahan iklim sebagai dampak aktivitas manusia seperti sendimentasi, limbah industri, pencemaran, hingga polusi.

"Dalam waktu bersamaan produktivitas masyarakat cenderung menurun dalam hal pertanian perkebunan karena masih terpaku dengan sektor tambang yang saat ini dianggap menjanjikan, maka bukan tidak mungkin jika dibiarkan lambat laun kiamat pangan akan mengancam di Kabupaten Bangka," imbuhnya.

Widya yang juga menjabat sebagai Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STISIPOL Pahlawan 12 menjelaskan bahwa kondisi lingkungan Kabupaten Bangka cukup serius, akibat peralihan lahan pertanian dan perkebunan ke sektor tambang.

Sehingga menimbulkan polemik yang berpotensi mengalami kiamat pangan apabila tidak ada penanganan serius dari pemerintah daerah.

“Pemerintah Daerah harus mempertegas komitmennya dalam ketahanan pangan di Kabupaten Bangka. Kita ketahui lahan pertanian dan perkebunan yang kritis akibat dialihfungsikan sebagai lahan tambang yang pada akhirnya mengakibatkan turunnya produktifitas lahan. Jika tidak dikelola dengan benar maka berpotensi kiamat pangan," pesan Widya.

Komponen utama keamanan pangan

Narasumber lainnya, Chandra Setyawan mengingatkan komponen utama keamanan pangan yakni ketersediaan (availability), akses (access), pemanfaatan (utilization), dan stabilitas (stability).

Baca juga: Adanya Indikasi Penimbunan Minyak Goreng di Solo, Satgas Pangan Polresta Solo Bakal Selidiki

Berikut penjelasannya:

  • Ketersediaan (availilability), yakni ada sumber makanan berkualitas yang dapat diandalkan dan konsisten,
  • Akses (access), masyarakat memiliki sumber daya yang cukup untuk memproduksi atau membeli makanan.
  • Pemanfaatan (utilization), masyarakat memiliki pengetahuan dan kondisi sanitasi dasar untuk memilih, menyiapkan dan mendistribusikan makanan dengan cara menghasilkan nurtisi yang baik.
  • Stabilitas (stability), kemampuan untuk mengakses dan memanfaatkan makanan secara berkelanjutan.

"Stabilitas (stability) merupakan kemampuan masyarakat mengakses dan memanfaatkan makanan secara stabil, dan berkelanjutan dari waktu ke waktu," Papar Chandra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com