Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Mengajak Vaksinasi Anak di Kota Padang, Ini Penjelasan Dinkes

Kompas.com - 04/02/2022, 22:11 WIB
Rahmadhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun di Kota Padang, Sumatera Barat, baru mencapai 10,4 persen atau 9.185 anak dari target yang ditetapkan.

Masih rendahnya capaian tersebut dikarenakan orangtua tidak memberikan izin anaknya divaksin.

"Kendalanya, tidak semua orangtua yang memberikan izin anaknya divaksin," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Padang Melinda Wilma saat dihubungi, Jumat (4/2/2022).

Baca juga: Transmisi Lokal Terjadi di Padang, 98 Persen Sampel Probable Omicron

Melinda mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai cara.

Salah satunya memberikan sosialisasi dengan mendatangkan dokter spesialis anak, guna melakukan pendekatan kepada orangtua.

"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada orangtua anak usia 6 sampai 11 tahun tersebut. Bahkan dari dokter spesialis anak langsung. Namun, orangtua masih tetap enggan memberikan izin anaknya divaksin," kata dia.

Baca juga: Dua SD Ditutup karena Guru dan Siswa Positif Covid-19, Wali Kota Padang: Berusaha Tenang

Melinda mengimbau para orangtua mengizinkan anaknya divaksin, untuk mempercepat kekebalan kelompok terhadap virus corona.

"Apalagi di Kota Padang sudah ditemukan anak SD yang terpapar Covid-19 baru-baru ini," kata dia.

Menurut Melinda, anak-anak berisiko tinggi tertular Covid-19.

Untuk itu, perlu diberikan vaksin agar memiliki pertahanan diri dari serangan virus corona.

"Anak-anak itu interaksinya kan tinggi, jadi sangat rentan dan berisiko tertular virus corona," kata dia.

Sementara itu, Desi, warga Kota Padang mengatakan, dia masih ragu untuk mengizinkan anaknya divaksin.

"Masih ragu juga sih mengizinkan anak divaksin. Apalagi saya pernah dengar kalau ada orang yang habis divaksin ada yang sakit. Jadi saya takut juga anak saya setelah divaksin terjadi apa-apa," kata Desi.

Meski demikian, Dinas Kesehatan dan pemerintah sudah menjamin bahwa vaksin yang diberikan kepada masyarakat tidak berbahaya dan aman digunakan untuk anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com