Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pasar Gede, Diresmikan sejak 1930 Era Sri Susuhunan Paku Buwana X

Kompas.com - 27/01/2022, 06:05 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pasar Gede Hardjonagoro atau Pasar Gede Kota Solo, yang diresmikan pada 12 Januari 1930 oleh istri Sri Susuhunan Paku Buwana X, Gusti Kangjeng Ratu Hemas, menyimpan banyak sejarah.

Pasar tersebut dibangun sejak 1927, memiliki bangun fisik bergaya bangunan indis perpaduan gaya Belanda dan Jawa.

"Gaya arsitektur Belanda berpengaruh pada bentuk bangunan menyerupai benteng dinding melingkar pada Pasar, dibangun hanya 1 lantai bagian tengah dan dua lantai pada ringnnya (dinding pasar)," kata Koordinator Komunitas Paguyuban Pasar Gede (Komppag), Wiharto, kepada Kompas.com, Rabu (26/1/2022).

Baca juga: Melihat Gaya Blusukan Pertama Gibran di Pasar Gede Solo

Bangunan ini dirancang oleh arsitek Belanda bernama Ir Thomas Karseten, hingga saat ini bentuk asli bangunan masih terjaga dan tidak memiliki perubahan yang berarti.

Meski telah mengalami beberapa kali terbakar dan renovasi pada 1948, 1998, dan 2000.

Hingga pada 2001 renovasi terakhir, Pedagang Pasar Gede boyongan dari Pasar Darurat setelah kebakaran besar yang terakhir kali.

Wiharto mengeklaim, bangunan Pasar Gede sebagai Best Modernitas Management Pasar Tradisional Kota Solo.

"Karena Pasar Gede merupakan miliki pola dasar pasar tradisional yang mengatur, menata, memanajemen pasar secara modern didalam operasionalnya. Meskipun sarana transaksinya bersifat tradisional, termasuk prilaku pedagang dan pengaruh ekonominya masih sangat dipengaruhi kultur masyarakat pendukungnya," ujar dia.

Meskipun berada di Kawasan Pecinan, ternyata penghuni Pasar Gede bukan hanya etnis Tionghoa, melainkan beragam etnis melebur jadi satu. Yakni, etnis India dan Jawa.

Baca juga: Vegetarian, Coba 5 Jajanan Enak di Pasar Gede Surakarta Ini

Pasar Gede memiliki komoditas dari berbagai kawasan di Solo Raya, dengan berbagai kebutuhan pokok yang disediakan.

Pasar Gede yang berada di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah ini, memiliki letak yang strategis.

Karena secara geografis berada di tengah Kota Solo, dekat dengan Balaikota Solo, dan disamping selatan pasar juga berdiri sebuah kelenteng, bernama Vihara Avalokitesvara Tien Kok Sie.

Selain itu Pasar Gede juga dilewati Kali Pepe yang merupakan jalur utama transportasi Kota Solo pada zaman kolonial.

Pasar Gede Tempo Dulu Tribunnews.com Pasar Gede Tempo Dulu

Pasar Gede berawal dari pasar terbuka yang berisi ruko-ruko atau warung-warung kecil, dan bertranformasi menjadi bangunan pasar cukup besar denga luas bangunan 6623 persegi, hal tersebut tak lepas dari banyaknya pendatang dan pedagang dari Belanda serta China.

Baca juga: Pedagang Pasar Gede dan Klewer Solo Bakal Divaksin Covid-19 Lusa

"Sehingga diperkirakan Pasar Gede telah berdiri sejak dibangun sebelum Keraton Solo ada. Apalagi dulunya Pasar Gede dikenal sebagai pasar perubahan kawasan Candi Pandulasan yang bertranformasi menjadi tempat kegiatan ekonomi," ungkapnya.

Pantuan Kompas.com, saat ini Pasar Gede masih menjadi pusat perbelanjaan di Kota Solo dengan tetap menerpkan protokol kesehatan (Prokes) saat pandemi Covid-19.

Transaksi perbelanjaan juga mulai berangsur pulih dan telah mulai bertahap melakukan transaksi jual beli sevara digital.

Para pedagang Pasar Gede juga telah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis dua.

"Sampai hari ini, Pasar Gede masih eksis ditengah banyaknya pasar yang dibangun di Kota Solo. Mengikuti arus perubahan jaman," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

Regional
Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Regional
Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Regional
Buron 10 Tahun Lebih, Perempuan Mantan PNS Ditangkap di Pekanbaru

Buron 10 Tahun Lebih, Perempuan Mantan PNS Ditangkap di Pekanbaru

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Sastra Tutur Senandung Jolo Muaro Jambi Raih Rekor Muri

Sastra Tutur Senandung Jolo Muaro Jambi Raih Rekor Muri

Regional
Demi Stabilitas Harga, Presiden Jokowi Dorong Industrialisasi Pertanian di Sumbawa 

Demi Stabilitas Harga, Presiden Jokowi Dorong Industrialisasi Pertanian di Sumbawa 

Regional
KSAD Maruli Simanjuntak Memimpin Penanaman 1.000 Pohon Mangrove di Merauke

KSAD Maruli Simanjuntak Memimpin Penanaman 1.000 Pohon Mangrove di Merauke

Regional
8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

Regional
Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Regional
Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Regional
Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com