Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Risma Beri Bantuan Warga Terdampak Tanah Longsor di Semarang, Ibu Korban Menangis

Kompas.com - 26/01/2022, 06:23 WIB
Riska Farasonalia,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma menemui korban yang terdampak bencana tanah longsor di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (25/1/2022).

Tangis haru seorang ibu pun terdengar tatkala Risma menyambanginya di Jalan Delikrejo RT 05 RW 011 Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang.

Pada 19 Januari lalu, bagian belakang rumahnya tertimpa tanah longsor yang menewaskan putranya Andika Dewa Pratama (16).

Baca juga: Terjebak Macet akibat Tanah Longsor hingga Meninggal, Jenazah Ditandu Lewat Pinggir Sungai

Risma pun tampak berusaha menenangkan ibu bernama Indah itu yang tak kuasa menahan air mata karena teringat kejadian tragis tersebut.

Dalam kunjungannya, Risma memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 15 juta kepada keluarga korban.

"Saya mengucapkan terima kasih banyak ibu," kata Indah kepada Risma sembari mengusap air mata.

Risma mengatakan pemerintah memberikan santunan kepada ahli waris korban bencana alam.

"Ini santunan memang ada dari pemerintah untuk warga yang kena musibah, yang meninggal Rp 15 juta, yang luka Rp 5 juta, itu standar," kata mantan wali kota Surabaya itu.

Selain memberikan bantuan bagi ahli waris korban yang meninggal dunia, Risma juga memberikan bantuan paket logistik bagi warga terdampak senilai Rp 168 juta dan 33 paket sembako senilai Rp 10 juta.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Mensos Risma Minta Pemda Waspadai Banjir dan Tanah Longsor

Menurutnya, bantuan dari Kementerian Sosial seperti lumbung yang bisa digunakan Dinsos di daerah untuk membantu warga terdampak bencana.

"Bantuan logistik kami kirim dari balai kalau Semarang membutuhkan. Saat ini kami serahkan semacam lumbung yang sewaktu waktu bisa digunakan Dinsos untuk membantu warga terdampak. Dan itu kalau habis bisa isi lagi. Bahan makanan ada, selimut ada, kasur ada, makanan anak ada, kids wear, perlengkapan bayi dan sebagainya," jelas Risma.

Untuk mengurangi risiko bencana yang memakan korban, Risma meminta kepala daerah memetakan daerah rawan longsor terutama saat musim penghujan.

Sebelum meninjau lokasi tanah longsor di Kota Semarang, Risma memang lebih dahulu berkunjung ke Pekalongan.

"Yang paling penting harus ada pemetaan, saat terjadi hujan warga bisa diingatkan biar bisa keluar (cari tempat aman). Karena sebetulnya bencana itu macam-macam, tadi di Pekalongan, di bawah hutan lindung ada longsor, artinya memang ada global warming dampaknya tinggi, itu ada resikonya karena itu di mapping lokasi rawan. Memang pas musim hujan harus di mapping supaya tidak ada korban," ujar dia.

Baca juga: Banjir di HST Kalsel Sebabkan Tanah Longsor

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau Hendi mengatakan Pemkot Semarang telah menyediakan rusunawa bagi warga yang terdampak bencana tanah longsor di lokasi tersebut.

"Pemilik rumah tetap pengen di situ tapi ada satu yang ingin ke rusunawa. Ini nanti akan segara diperbaiki kemudian juga ada program RTLH," kata Hendi.

Hendi menambahkan pemetaan daerah longsor di wilayahnya sudah dilakukan.

"Kita sudah petakan, daerah mana daerah longsor itu di mana, saya ingatkan Lurah untuk mengingatkan masyarakat supaya lebih waspada," kata dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Status Jokowi di PDI-P, Sukur Henry: Bagi Saya itu Masa Lalu

Soal Status Jokowi di PDI-P, Sukur Henry: Bagi Saya itu Masa Lalu

Regional
Maju Pilkada 2024, Mantan Wabup Belitung Daftar di 4 Parpol

Maju Pilkada 2024, Mantan Wabup Belitung Daftar di 4 Parpol

Regional
Pelaku Begal di Lubulinggau Bawa Kabur Honda Beat, tapi Motor CBR-nya Malah Tertinggal

Pelaku Begal di Lubulinggau Bawa Kabur Honda Beat, tapi Motor CBR-nya Malah Tertinggal

Regional
Pulang Merantau Lamar Kekasihnya, Calon Pengantin Pria Bunuh Diri di Hari Pernikahan

Pulang Merantau Lamar Kekasihnya, Calon Pengantin Pria Bunuh Diri di Hari Pernikahan

Regional
43 Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur Lusa, Berikut Acara Penyambutannya

43 Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur Lusa, Berikut Acara Penyambutannya

Regional
Tak Sempat Dievakuasi, Perangkat Komputer 6 Dinas di Mahakam Ulu Terendam Banjir

Tak Sempat Dievakuasi, Perangkat Komputer 6 Dinas di Mahakam Ulu Terendam Banjir

Regional
Sejumlah Pemda Larang 'Study Tour', Pelaku Wisata di Magelang: Keputusan Aneh dan Reaksioner

Sejumlah Pemda Larang "Study Tour", Pelaku Wisata di Magelang: Keputusan Aneh dan Reaksioner

Regional
Mahakam Ulu Ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Banjir hingga 27 Mei

Mahakam Ulu Ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Banjir hingga 27 Mei

Regional
Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Regional
Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Regional
Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Regional
Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Regional
Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Regional
Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com