Polisi Gerebek Rumah di 'Kampung Narkoba' Samarinda, Disebut Beromzet Rp 1,8 Miliar

SAMARINDA, KOMPAS.com – Polisi menggerebek sebuah rumah yang dijadikan tempat penjualan narkotika jenis sabu di Jalan Padaelo, Kelurahan Baqa, Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (20/1/2022).

Dalam penggerebakan tersebut, polisi mengamankan delapan orang, paketan sabu, hingga senjata tajam.

“Dari delapan orang itu, dua pengedar, dua penjaga pos, dan empat pembeli. Kami juga amankan 56 paket sabu, uang tunai Rp 6 juta, serta 2 senjata keris, 2 badik dan peralatan sabu seperti bong, pipet, kaca, botol, serta motor milik pembeli dan pengendar,” ungkap Direktur Polairud Polda Kaltim, Kombes Pol Tatan Nugroho saat dihubungi awak media di Samarinda, Kamis.

Baca juga: 11 Penyelundup Narkoba dari Malaysia Ditangkap Polda Riau, 80 Kg Sabu Disita

Menurut Tatar, tempat penjualan sabu tersebut bisa menghasilkan omzet sebesar Rp 60 juta per hari. Dalam sebulan, para pelaku bisa meraup omzet Rp 1,8 miliar.

“Itu keterangan para pelaku. Mereka sudah dua bulan melakukan kegiatan itu (jual sabu), tapi saya yakin itu sudah lama karena informasi yang saya dapat itu sudah lama,” beber Tatar.

Karena maraknya penjualan sabu di daerah tersebut, Tatar mengistilahkan kawasan tersebut sebagai kampung narkoba.

Saat penggerebakan, tim Polairud Polda Kaltim sempat aksi pengejaran dengan pelaku yang berusaha kabur. Namun, petugas akhirnya dapat mengamankan tanpa perlawanan.

“Kebetulan kami gerebek tadi siang hari, kalau malam hari agak riskan ya, kalau malam informasinya baru masuk sekitar 4 kilogram mungkin sudah diedarkan,” tutur dia. 

Baca juga: Jual Barang Bukti Sabu ke Bandar Narkoba, 2 Oknum Polisi di Sumut Dituntut Hukuman Mati

Saat ini pelaku sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh tim dari Dirpolairud Polda Kaltim.

“Sementara masih dalam pemeriksaan paling nanti pinjam tempat di Polresta Samarinda, sementara dilakukan pengembangan,” pungkas dia.