Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Ketua OSIS MAN Asahan Berkelahi di Kebun Karet, Berawal Saling Lirik

Kompas.com - 20/12/2021, 19:28 WIB
Dewantoro,
Khairina

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Dua orang pelajar masih mengenakan seragam berkelahi disaksikan oleh belasan hingga puluhan pelajar lainnya.

Videonya tersebar di sejumlah group WhatsApp dan media sosial. Keduanya diketahui merupakan siswa Madrasah Aliyah negeri (MAN) Asahan.

Akibat perkelahian itu, kedua siswa tersebut dikeluarkan dan dikembalikan ke orangtua masing-masing.

Terlihat di video itu, dua orang laki-laki berdiri saling berhadapan di kebun karet. Satu di antaranya sudah tak mengenakan sepatu, bercelana panjang warna biru muda. Lawannya, mengenakan seragam lengkap, bersepatu dan mengenakan sweater warna hitam.

Baca juga: Berkelahi Saat Pertandingan Sepak Bola Tarkam, 2 Pemuda Harus Mendekam di Tahanan

 

Beberapa detik kemudian keduanya baku hantam. Satu di antaranya jatuh dan mencoba melarikan diri namun terus dikejar walaupun hampir jatuh ke parit. Siswa lainnya menyoraki. 

Dikonfirmasi melalui WhatsApp, Kepala Sekolah MAN Asahan, Ramli membenarkan bahwa kedua siswa yang berkelahi itu berinisial A dan F adalah siswanya. Mereka berkelahi di Jalan Pabrik Benang, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.

"Mereka masih menggunakan atribut sekolah. Mereka sudah dikeluarkan dari sekolah dan dikembalikan ke orang tuanya masing-masing," ujarnya, Senin (20/12/2021). 

Dikatakannya, sebelum berkelahi, keduanya terlibat saling lirik dan memaki.

Baca juga: Tantang Warga Berkelahi, Preman Kampung Tewas Dikeroyok Warga, 35 Orang Diamankan

 

Menurutnya, yang miris adalah karena A merupakan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) MAN Asahan yang menurutnya harusnya memberikan contoh dan mengayomi rekan-rekannya, bukan mencoreng nama baik sekolah.

Dikatakannya, selain A dan F, pihaknya juga mengeluarkan 8 orang siswa lainnya karena turut memanasi dan memviralkan video tersebut. 

Pihaknya juga meminta kepada siswa lain yang hanya melihat kejadian itu membuat surat pernyataan tidak akan terlibat jika ada kejadian serupa lainnya.

Dikatakannya, hal tersebut dilakukan agar orangtua siswa juga memantau dan memberi pengertian kepada anak-anaknya segingga tidak lagi melakukan hal-hal buruk. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com