Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Ungkap Penyebab Gelombang Pasang yang Munculkan Rob di Sulut

Kompas.com - 07/12/2021, 21:28 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Bitung mengungkap penyebab terkait adanya fenomena gelombang pasang yang menyebabkan rob di beberapa wilayah pesisir utara Sulawesi Utara, Selasa (7/12/2021).

"Perlu kami sampaikan bahwa hal itu terjadi karena adanya peningkatan kecepatan angin yang searah dengan arah datangnya gelombang pada fase pasang maksimum dengan puncaknya terjadi sekira pukul 19.00 Wita hingga 20.00 Wita," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Andi Cahyadi, saat dikonformasi, Selasa malam.

Fenomena hujan lebat di sertai angin kencang kemungkinan akan berlangsung hingga bulan Desember akhir 2021 serta awal Januari 2022.

Namun, fenomena pasang maksimum atau rob kemungkinan mulai berangsur menurun setiap harinya mulai terjadi pada pukul 02.00 dini hingga pagi hari.

Baca juga: Peringatan BMKG, Ada Potensi Banjir Rob di Sulut hingga 9 Desember

"Dan periodenya akan berulang setiap hari kemungkinan pasang maksimum akan terjadi kembali pada malam hari sekitar pukul 19.00 Wita hingga 20.00 Wita," ujar dia.

Untuk itu, pihaknya mengimbau warga pesisir Sulawesi Utara lebih waspada.

"Dan selalu meng-update informasi prakiraan cuaca yang disampaikan oleh BMKG Maritim Bitung," imbau dia.

Wilayah bisnis di lahan reklamasi terutama Manado Town Square (Mantos), Manado, Sulawesi Utara, diterjang gelombang pasang hingga terjadi banjir rob, Selasa (7/12/2021).

Dalam video yang beredar di media sosial maupun grup WhatsApp, di belakang Mantos yang biasa menjadi tempat parkir kendaraan, gelombang air laut melebih batas normal.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Mantan Pegawai Bank BUMN Edarkan Uang Palsu di Warung Sate, Punya Cara Khusus Kelabui Korban

Mantan Pegawai Bank BUMN Edarkan Uang Palsu di Warung Sate, Punya Cara Khusus Kelabui Korban

Regional
Curi Motor dan Ponsel, Siswa SMA di Kupang Ditangkap Polisi

Curi Motor dan Ponsel, Siswa SMA di Kupang Ditangkap Polisi

Regional
Jelang Waisak, Vihara Maitreya Pangkalpinang Direnovasi

Jelang Waisak, Vihara Maitreya Pangkalpinang Direnovasi

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Pangdam Pattimura: Saya Akan Tindak Tegas Anggota yang Terlibat Politik

Pangdam Pattimura: Saya Akan Tindak Tegas Anggota yang Terlibat Politik

Regional
Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Regional
Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Regional
Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Regional
Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Regional
Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Regional
Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com