Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pemkot Malang soal Joko Santoso yang Tidak Bisa Melihat Setelah Divaksin Covid-19

Kompas.com - 03/12/2021, 21:15 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Malang belum bisa memastikan apakah kebutaan yang dialami Joko Santoso (38) merupakan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksinasi Covid-19 atau bukan.

Saat ini, Komisi Nasional (Komnas) KIPI sedang memeriksa riwayat kasus tersebut.

"Ini akan kami lakukan terus menerus, komunikasi dan konsultasi kepada provinsi dan pusat. Bahkan, hari ini, tim dari kami diminta paparan ke pemerintah provinsi, dalam hal ini KIPI di tingkat provinsi dan pusat untuk dilihat nanti riwayatnya," kata Wali Kota Malang, Sutiaji, dalam keterangan video yang diterima Kompas.com, Jumat (3/12/2021) malam.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, kasus tersebut sedang dalam proses analisa.

Baca juga: Kronologi Joko Santoso Tidak Bisa Melihat Sehari Setelah Divaksin Covid-19

"Masih dalam analisa tim ahli klinis," kata Husnul, melalui pesan singkat.

Sebelumnya, Joko Santoso, warga Jalan Burung Gereja RT 002 RW 002 Kelurahan Arjowinangon, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang mengaku tidak bisa melihat sehari setelah disuntik vaksin AstraZeneca dalam vaksinasi di rumah ketua RW setempat pada Jumat, 3 September 2021.

Hasil skiring normal

Joko Santoso (38) didampingi istrinya, Titik Andayani saat ditemui di kediamannya, Kamis (2/12/2021).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Joko Santoso (38) didampingi istrinya, Titik Andayani saat ditemui di kediamannya, Kamis (2/12/2021).

Sutiaji mengatakan, vaksinasi itu berjalan sesuai prosedur. Sebelum disuntik, Joko menjalani pemeriksaan kesehatan atau skrining.

Hasilnya, tidak ada kendala kesehatan pada diri Joko.

"Vaksin pukul 10 dan sudah dilakukan skrining tentu. Jadi kadar gulanya gimana, riwayat sakitnya gimana. Ditanya semuanya, dan dicek semuanya baik-baik saja, maka dia lolos," kata dia.

Tidak lama setelahnya, Joko muntah dan mengalami pusing.

Sore harinya, penglihatannya mulai kabur dan besok paginya, dia tidak bisa melihat apapun.

"Pukul setengah 12, setelah pulang itu ada gejala muntah dan pusing, dikasih obat oleh istrinya. Setelah itu, sore kok ada penglihatannya kabur, dibuat tidur, diteruskan malam juga demikian (penglihatan kabur), sampai paginya malah dia enggak kelihatan," kata dia.

Baca juga: Kisah Joko Santoso Alami Kebutaan Usai Divaksin: Saat Bangun Tidur Kok Gelap Gulita...

Setelah itu, Joko dibawa ke rumah sakit. Dia menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Hasil pemeriksaan awal belum bisa memastikan apakah kebutaan itu akibat dari vaksin.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotesi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotesi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com