Cegah Penebangan Liar d Riau, Mabes Polri Kirim Helikopter

PEKANBARU, KOMPAS.com - Maraknya penerbangan ilegal atau illegal logging menjadi perhatian serius polisi.

Dalam beberapa hari ini, Polda Riau melakukan patroli mencegah penebangan liar di wilayah tersebut.

Baca juga: 2 Orang dari Provinsi Lain Positif Covid-19 di Riau, Gubernur Minta Warga Waspada Kasus Impor

Bahkan, tim gabungan dari Polda Riau dan Satuan Brimob, membongkar aktivitas penebangan liar di Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis.

Petugas juga menangkap mafia kayu bernama Mat Ari alias Anak Jenderal, yang selama ini merusak kawasan hutan.

Untuk lebih memaksimalkan kinerja Polda Riau, Mabes Polri mengirimkan satu unit helikopter.

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengatakan, satu unit helikopter dari Mabes Polri tersebut akan digunakan untuk memantau aktivitas penebangan liar di wilayah Riau.

"Dengan kedatangan bantuan helikopter dari Baharkam Mabes Polri ini, akan sangat membantu kita untuk bisa memantau dari udara aktivitas illegal logging yang masih terjadi di wilayah Riau," ucap Agung kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Jumat (19/11/2021).

Kata Agung, helikopter tersebut akan dioperasikan mulai Jumat. Hasil pemantauan dari udara itu akan diinformasikan ke satgas darat untuk diproses hukum.

Agung menegaskan, Polda Riau akan menuntaskan operasi pemberantasan penebangan liar ini. Pihaknya juga berterima kasih kepada Mabes Polri atas bantuan helikopter yang diberikan.

"Tentu harapan saya operasi ini menjadi pembelajaran bagi kita semuanya. Ada hutan yang harus kita lindungi, karena wilayah hutan ini ada yang dialih fungsikan untuk lahan produksi dan itu sudah dimanfaatkan oleh masyarakat," ungkap Agung.

Ia menyebut, saat ini sudah empat orang pelaku yang diamankan terkait penebangan liar di beberapa wilayah Riau, seperti di Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir.

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 20 November 2021

Saat ini, petugas kepolisian juga masih melakukan pengejaran terhadap komplotan pelaku yang sudah ditangkap.

"Ada empat orang yang telah diamankan, sementara 6 pelaku lainnya masih kami buru. Kita juga berhasil menyita sebanyak 2.319 kubik kayu hutan berbagai jenis," kata Agung.