Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Pahlawan, Ini Pesan Emil Dardak untuk Generasi Muda

Kompas.com - 10/11/2021, 16:00 WIB
Ghinan Salman,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyatakan bahwa perjuangan para pahlawan pendahulu bangsa harus mampu diwujudkan sekaligus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama oleh para generasi muda saat ini.

Menurut Emil, perjuangan dari pahlawan nasional harus mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda saat ini dalam mengisi pembangunan.

"Terlebih, tantangan dan perkembangan zaman membutuhkan peran generasi muda melihat pengorbanan yang telah diletakkan para pejuang bangsa," kata Emil saat hadir dalam acara Dialog Interaktif di RRI Surabaya, Jalan Pemuda Surabaya, Rabu (10/11/2021).

Baca juga: Isi Pidato Gubernur Soerjo yang Bakar Semangat Arek Surabaya: Lebih Baik Hancur daripada Dijajah Kembali

Dalam kenangannya, Emil mengungkapkan, Pidato Bung Tomo yang memekikkan semangat arek-arek Suroboyo dalam memperjuangkan kemerdekaan masih terasa sampai saat ini.

Ia menyebut, semangat perjuangan pahlawan tersebut juga menginspirasi perjuangan Hari Santri yang diperingati setiap tahun pada 22 Oktober.

Menurut Emil, perjuangan Hari Santri tersebut serupa dengan Hari Pahlawan yang puncaknya dilakukan hari ini dengan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

"Nilai perjuangan para Pahlawan tidak berhenti pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia semata, melainkan kompetisi-kompetisi mengisi pembangunan yang tercermin dari kehidupan kita hari ini," ucap Emil.

Ia mengatakan, peran generasi muda saat ini bisa diisi dengan melanjutkan perjuangan pahlawan.

Caranya bisa dengan mengisi pembangunan melalui penyampaian kritik secara konstruktif lewat argumentasi yang solutif kepada siapa pun, baik pemerintah, swasta, maupun lembaga lainnya.

"Argumen yang disampaikan harus mampu memberikan solusi dan masukan. Dialog harus konstruktif, jangan sampai menyebarkan informasi yang salah," ucap Emil.

Baca juga: Sejarah Gedung Siola, Cagar Budaya di Surabaya, Pernah Jadi Toko Serba Ada Inggris Tahun 1877

Emil berharap, jiwa kepahlawanan harus terus didengungkan dalam kehidupan terkecil. Seperti taat terhadap aturan-aturan berlalu lintas hingga memakai helm dalam berkendara.

"Cara tersebut merupakan salah satu cerminan dalam mengisi pembangunan," tutur Emil.

Selain Emil Dardak, dalam dialog interaktif tersebut juga menghadirkan sejumlah tokoh, yakni Wakil Walikota Surabaya Armuji, Guru besar Sejarah Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof. H. Aminudin Kasdi, Dosen ITS Sri Fatmawati dan Cucu KH. Hasyim Asy'ari Ponpes Tebu Ireng KH. Fahmi Amrullah Hadzik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com