Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munir Kartono, Pendana Bom Bunuh Diri Mapolresta Solo Sampaikan Permintaan Maaf

Kompas.com - 04/11/2021, 15:56 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Penyandang dana kasus pengeboman Mapolresta Solo tahun 2016, Munir Katono menyampaikan permintaan maaf di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/11/2021).

Hadir dalam acara tersebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Koordiantor Satgas Deradikalisasi BNPT Jateng, Kasubdit Sosialisasi Direktorat Idensos Densus 88 Antiteror Mabes Polri, dan korban bom Ipda Bambang Cahyanto.

Diketahui, peristiwa bom bunuh diri di Mapolresta Solo terjadi pada 5 Juli 2016.

Bom bunuh diri dilakukan Nur Rohman, warga Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Solo Pernah Tinggal di Peternakan Ayam di Klaten

Peristiwa bom bunuh diri ini membuat salah satu anggota Provos Polresta Solo Brigadir Bambang Adi Cahyanto (sekarang berpangkat Ipda) menjadi korban.

Bambang terluka lantaran saat itu menahan pelaku bersama sepeda motornya yang akan masuk ke halaman Mapolresta Solo.

Permintaan maafnya tersebut dilakukan karena Munir menyadari apa yang dilakukannya dengan mendanai aksi teror bom bunuh diri di Mapolresta Solo adalah salah.

Munir divonis lima tahun penjara. Namun, hanya menjalani hukuman 3,8 tahun. Munir bebas tahun 2020.

"Setelah saya selesai menjalani hukuman saya banyak menyadari bahwa apa yang saya lakukan dan keterlibatan saya saat itu adalah kesalahan," kata Munir, Kamis.

"Saya datang kemari memenuhi apa yang saya telah saya janjikan kepada saya sendiri untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat kota Solo, Pemkot Solo, Polresta Solo, dan paling utama Bapak Bambang yang saat itu jadi korban. Saya pribadi memohon kepada seluruh pihak untuk dibukankan pintu maaf atas apa yang saya lakukan," tambah dia.

Baca juga: Bripka Bambang Korban Bom Solo Diberi Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Anggota Polresta Solo Ipda Bambang yang saat itu menjadi korban bom mengatakan dirinya dengan ikhlas memaafkan Munir.

"Saya beserta keluarga dan rekan-rekan kami ikhlas dan rida memaafkan panjengan," kata Bambang.

Bambang mengatakan, pada peristiwa tersebut dirinya mengalami luka pada bagian mata, tangan, dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Lebih lanjut dia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menciptakan Solo yang aman dan kondusif.

"Bukan hanya di Solo, mari kita sama-sama tebar kebaikan dan kedamaian di seluruh wilayah," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berharap, pengeboman yang terjadi lima tahun lalu itu tidak kembali terulang.

"Mudah-mudahan peristiwa bom di Mapolresta Solo menjadi peristiwa teror terakhir di Solo," kata putra sulung Presiden Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Regional
Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Regional
Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Regional
Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Regional
Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Regional
Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu 'Bres'

Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu "Bres"

Regional
Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Regional
Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Regional
Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Regional
Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Regional
Jalan Pantura Demak-Kudus Tersendat Lagi, Polisi Belakukan 'Contraflow'

Jalan Pantura Demak-Kudus Tersendat Lagi, Polisi Belakukan "Contraflow"

Regional
Berencana Kuras Isi Minimarket, Komplotan Bandit sampai Sewa Mobil untuk Kabur

Berencana Kuras Isi Minimarket, Komplotan Bandit sampai Sewa Mobil untuk Kabur

Regional
Istri Mantan Bupati Ikut Ramaikan Bursa Pilkada Banyumas

Istri Mantan Bupati Ikut Ramaikan Bursa Pilkada Banyumas

Regional
Video Viral Pendaki Nyalakan 'Flare' di Gunung Andong, Pengelola Merasa Kecolongan

Video Viral Pendaki Nyalakan "Flare" di Gunung Andong, Pengelola Merasa Kecolongan

Regional
Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com