Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Buka Kawasan Wisata, Pemkab Gunungkidul Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat

Kompas.com - 18/10/2021, 14:53 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, belum membuka kawasan wisata karena menunggu keputusan dari pemerintah pusat.

Sebab, untuk boleh diberlakukannya pembukaan pariwisata di PPKM level 3 keputusan ada di tangan pemerintah pusat.

"(belum dibuka) masih menunggu pusat karena kita kan Level 3 (aglomerasi DIY). Semoga nanti sore keputusan pemerintah turun level (pengumuman perpanjangan PPKM oleh pemerintah pusat)," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (18/10/2021).

Baca juga: Diduga Cabuli Beberapa Wanita, ASN Sekaligus Pengajar Agama di Gunungkidul Jadi Tersangka

Dijelaskan, pihaknya sudah mengusulkan uji coba pembukaan destinasi wisata sejak 8 Oktober 2021 lalu dan masih menunggu apakah diperbolehkan atau belum diuji coba dalam waktu dekat.

Adapun Dinas Pariwisata Gunungkidul mengajukan 9 kawasan wisata untuk uji coba terbatas, yakni kawasan Pantai Baron sampai Seruni (ada 6 pantai), Gua Pindul, Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, Kawasan Pantai Wediombo (3 kawasan pantai), Kalisuci Cavetubing, Bejiharjo Edupark, Gunung Gentong, Gunung Ireng, dan Telaga Jonge.

Untuk pengajuan, melalui Dispar DIY dan dilanjutkan ke Kemenparekraf.

"Jika levelnya turun, nanti keputusannya dari provinsi," kata Harry.

Harry menyebut, pemerintah Kabupaten Gunungkidul sudah mempersiapkan untuk uji coba termasuk kesiapan pelaku wisata dan rencana melakukan screening awal bus pariwisata yang akan masuk ke kawasan wisata.

Screening awal yakni mengimbau kepada wisatawan yang menggunakan bus pariwisata untuk memperisiapkan aplikasi PeduliLindungi, hal itu direncanakan tiga lokasi yakni rest area Bunder, Playen; Terminal Dhagsinarga, Wonosari; dan Terminal Semin.

"Screening awal ini agar saat di lokasi wisata bisa cepat, dan tidak menyebabkan kepadatan," ucap Harry.

Baca juga: Berawal Santri Anosmia, Belasan Penghuni Ponpes Gunungkidul Positif Covid-19

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul Heri Nugroho mengatakan, harapan pelaku wisata agar pemerintah bergegas membuka keran kedatangan pengunjung bisa dimaklumi, karena selama ini perekonomian dari berbagai lini terpuruk, termasuk sektor pariwisata akibat efek domino pandemi Covid-19.

Politisi Golkar itu melanjutkan, kabar yang menyebut wilayah lain sudah terbuka terhadap wisatawan juga memicu kecemburuan pelaku wisata di Gunungkidul.

Oleh sebab itu, pihaknya mendesak kepada pemerintah agar segera mengambil sikap.

"Tidak hanya wisata, efek pandemi juga dirasakan oleh pelaku seni,” kata Heri.

Sebelumnya, Bupati Gunungkidul Sunaryanta berharap Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan rekomendasi uji coba kunjungan kawasan wisata karena sudah lebih dari 3 bulan ditutup total. 

"Bang Sandi atas nama Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan masyarakat semoga destinasi wisata yang ada di Gunungkidul ini dengan diberlakukannya PPKM level 3, sebenarnya di Gunungkidul level 2 nanti bisa digerakkan (dibuka) kembali," kata Sunaryanta di Embung Nglanggeran, Patuk, Senin (11/10/2021)

Menurut dia, Gunungkidul sudah tergolong PPKM Level 2 mengacu pada dinamika Covid-19 yang terus melandai, namun penerapan Level 3 dilakukan mengikuti aglomerasi DIY.

"(jika dibuka) sehingga pergerakan dan pertumbuhan ekonomi di Gunungkidul khususnya, segera bangkit," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com