Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gali Lubang Selama 5 Hari, 4 Penambang Emas Ditemukan Tewas di Kedalaman 17 Meter, Diduga Keracunan Asap Genset

Kompas.com - 06/10/2021, 22:22 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Empat penambang emas di Sumbawa, NTB ditemukan tewas di lubang dengan kedalaman 17 meter pada Rabu (6/10/2021).

Keempat korban diketahui mulai menggali lubang di tambang emas di Desa Gapit, kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa sejak Jumat (1/10/2021).

Tiga orang adalah warga sekitar yakni Said (33), Ucok (29), dan Robi (21). Sementara satu korban yakni Silet (29) adalah warga Desa Kakiang.

Baca juga: 4 Orang Penambang Emas di Sumbawa Tewas di Lubang Berkedalaman 17 Meter

Penemuan mayat empat penambang emas tersebut berawal dari warga yang curiga keempat penambang tak keluar dari lubang tambang setelah lima hari hari bekerja.

Warga juga mencium bau menyengat dari lubang tambang yang dibuat oleh para korban. Diketahui lubang tersebut memiliki kedalaman mencapai 17 meter.

Diduga keracunan asap mesin genset

Proses evakuasi 4 orang penambangan emas yang meninggal di dalam lubang tambang kedalaman 17 meter di Sumbawa, NTB, Rabu (6/10/2021).Dok. Humas Kantor SAR Mataram Proses evakuasi 4 orang penambangan emas yang meninggal di dalam lubang tambang kedalaman 17 meter di Sumbawa, NTB, Rabu (6/10/2021).
Kepala Kantor SAR Mataram, Nanang Sigit mengatakan pihaknya langsung mengevakusi para korban setelah menerima laporan.

"Semua korban sudah tidak bernyawa," kata Nanang Sigit dalam keterangan tertulis, Rabu (6/10/2021).

Diduga empat penambang tersebut tewas karena keracunan asap dari mesin genset yang mereka gunakan untuk mengurasi lubang galian tambang yang tergenang air.

Baca juga: Kronologi dan Penyebab Konflik Tambang yang Tewaskan 1 Orang di Bolaang Mongondow

Proses evakuasi dilakukan tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, serta warga sekitar.

"Proses evakuasi selesai pada jam empat sore tadi (Rabu)," Kata Nanang.

Setelah berhasil dievakusi dari lubang sedalam 17 meter, empat jenazah korban dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Karnia Septia | Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com