Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Lifter Peraih Medali Olimpiade Tak Terbendung di PON Papua

Kompas.com - 06/10/2021, 18:12 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Eko Yuli Irawan dan Windy Cantika Aisah, dua lifter Indonesia yang meraih medali pada Olimpiade 2020 Tokyo, sama-sama meraih emas pada PON XX 2021 Papua.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Rabu (6/10/2021), Eko Yuli Irawan yang meraih perak pada olimpiade lalu, turun di kelas 67 kg, sedangkan Windy Chantika Aisah yang meraih perunggu di Olimpiade Tokyo, turun di kelas 49 kg.

Windy yang bertanding lebih dulu, meraih emas PON dengan perbedaan total angkatan yang cukup jauh dibanding lifter lainnya.

Ia berhasil mencatatkan angkatan snatch terbaik seberat 87 kg, sedangkan pada angkatan clean & jerk ia menorehkan angkatan terbaik 105 kg, sehingga total angkatannya mencapai 192 kg.

Baca juga: Lifter Windy Cantika Sumbang Medali Emas untuk Jawa Barat di PON Papua 2021

Medali perak diraih lifter asal Jawa Tengah, Siti Nafisatul dengan total angkatan 179 kg.

Sedangkan medali perunggu diraih Ruska Nur Amanda dari Kalimantan Selatan dengan total angkatan 167 kg.

Usai pertandingan, Windy Chantika Aisah mengaku senang dengan raihan tersebut, terlebih ia bertanding di PON XX dalam keadaan masih cedera.

"Saat ini masih cedera retak tulang kering," ujarnya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 6 Oktober 2021

Ia mengakui, persiapan menuju PON agak berat karena dirinya baru saja mengikuti Olimpiade Tokyo.

Tetapi dengan raihan emas di PON XX, Windy mengaku belum memiliki target berikutnya.

"Kalau Windy itu jalan saja, berlatih semampu Windy," kata dia.

Baca juga: Ridwan Kamil Beri Bonus Rp 500 Juta untuk Anthony Ginting dan Windy Cantika Aisah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com