Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Berwisata di Bandung? Ini Sejumlah Syarat yang Harus Dipenuhi Wisatawan

Kompas.com - 03/10/2021, 11:12 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah tempat wisata di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menerapkan sejumlah persyaratan bagi warga yang ingin berwisata.

Humas Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Garden (Bazoga) Aan Sulhan mengatakan, pihaknya menerapkan aturan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

"Seperti pengunjung hanya 25 persen di jam yang sama, menggunakan aplikasi Peduli Lindungi, di atas 12 tahun wajib vaksin," ujar Aan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/10/2021).

Baca juga: Mancing di Tebing Grendan Gunungkidul, Anggota Polisi dari Kulon Progo Terpeleset dan Hilang

Persoalannya, pasar Bazoga beragam dari kelas bawa hingga atas. Itu artinya, tidak semua pengunjung memiliki device.

Sehingga mereka tidak mungkin mengakses Peduli Lindungi. Bagi yang punya device pun, terkadang aplikasi tersebut error.

Untuk itu, warga bisa memperlihatkan sertifikat ataupun kartu vaksin untuk masuk ke Bazoga.

Hingga kini jumlah kunjungan masih rendah. Pertama kali buka, jumlah pengunjung baru 200-300an pengunjung. Masih jauh dari angka normal yang mencapai ribuan.

"Sekarang ini, kalau dapat 1.000 juga sudah bagus, keren banget. Tapi masih jauh ke angka tersebut," kata dia.

Baca juga: KA Kamandaka dan Joglosemarkerto Kembali Beroperasi Mulai 4 Oktober, Catat Syarat Bagi Penumpang

Namun, bila suatu hari pengunjung tiba-tiba membeludak, Aan sudah menyiapkan strategi, yakni buka tutup.

Sementara itu, Operational Manager Camp & Village The Lodge Maribaya, Reno Suprayogi mengatakan, ada dua rekomendasi yang dirujuknya selama PPKM.

Pertama, Surat Edaran Bupati Kabupaten Bandung Barat serta kebijakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Kami banyak pakai yang Kementerian, terkait uji coba (Peduli Lindungi)," tutur dia.

Untuk itu, pengunjung wajib memperlihatkan bukti dirinya sudah divaksin melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum membeli tiket.

Bila ada kendala device, gadget tertinggal, jaringan kurang baik, pengunjung bisa memperlihatkan kartu vaksin.

"Bila belum di-print, pengunjung cukup menyebutkan NIK yang nantinya akan dicek di website PeduliLindungi," kata dia.

Bila belum vaksin, mereka harus balik kanan. Sejak tiga minggu buka, kurang dari 10 persen yang harus balik kanan.

Untuk jumlah pengunjung, hingga kini masih sedikit. Hingga kini masih di angka ratusan dari kondisi normal ribuan.

Pengunjung tersebut berasal dari Bandung, Jakarta, Cirebon, dan lainnya.

"Dari luar kota sudah banyak, yang belum terlihat itu dari luar pulau. Karena dulu banyak pengunjung dari Kalimantan dan Sulawesi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Regional
Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Regional
Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Regional
PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

Regional
Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Regional
Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Regional
Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Regional
Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Regional
Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com