Salin Artikel

Ingin Berwisata di Bandung? Ini Sejumlah Syarat yang Harus Dipenuhi Wisatawan

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah tempat wisata di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menerapkan sejumlah persyaratan bagi warga yang ingin berwisata.

Humas Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Garden (Bazoga) Aan Sulhan mengatakan, pihaknya menerapkan aturan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

"Seperti pengunjung hanya 25 persen di jam yang sama, menggunakan aplikasi Peduli Lindungi, di atas 12 tahun wajib vaksin," ujar Aan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/10/2021).

Persoalannya, pasar Bazoga beragam dari kelas bawa hingga atas. Itu artinya, tidak semua pengunjung memiliki device.

Sehingga mereka tidak mungkin mengakses Peduli Lindungi. Bagi yang punya device pun, terkadang aplikasi tersebut error.

Untuk itu, warga bisa memperlihatkan sertifikat ataupun kartu vaksin untuk masuk ke Bazoga.

Hingga kini jumlah kunjungan masih rendah. Pertama kali buka, jumlah pengunjung baru 200-300an pengunjung. Masih jauh dari angka normal yang mencapai ribuan.

"Sekarang ini, kalau dapat 1.000 juga sudah bagus, keren banget. Tapi masih jauh ke angka tersebut," kata dia.

Namun, bila suatu hari pengunjung tiba-tiba membeludak, Aan sudah menyiapkan strategi, yakni buka tutup.

Sementara itu, Operational Manager Camp & Village The Lodge Maribaya, Reno Suprayogi mengatakan, ada dua rekomendasi yang dirujuknya selama PPKM.

Pertama, Surat Edaran Bupati Kabupaten Bandung Barat serta kebijakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Kami banyak pakai yang Kementerian, terkait uji coba (Peduli Lindungi)," tutur dia.

Untuk itu, pengunjung wajib memperlihatkan bukti dirinya sudah divaksin melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum membeli tiket.

Bila ada kendala device, gadget tertinggal, jaringan kurang baik, pengunjung bisa memperlihatkan kartu vaksin.

"Bila belum di-print, pengunjung cukup menyebutkan NIK yang nantinya akan dicek di website PeduliLindungi," kata dia.

Bila belum vaksin, mereka harus balik kanan. Sejak tiga minggu buka, kurang dari 10 persen yang harus balik kanan.

Untuk jumlah pengunjung, hingga kini masih sedikit. Hingga kini masih di angka ratusan dari kondisi normal ribuan.

Pengunjung tersebut berasal dari Bandung, Jakarta, Cirebon, dan lainnya.

"Dari luar kota sudah banyak, yang belum terlihat itu dari luar pulau. Karena dulu banyak pengunjung dari Kalimantan dan Sulawesi," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/03/111211478/ingin-berwisata-di-bandung-ini-sejumlah-syarat-yang-harus-dipenuhi

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke