Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pencari Suaka Asal Afghanistan, Stres 8 Tahun Hanya Makan Tidur dan Coba Bunuh Diri

Kompas.com - 23/09/2021, 12:47 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Aksi yang dilakukan puluhan warga negara Afghanistan di depan Kantor DPRD Batam, Rabu (22/9/2021), mayoritas dilatarbelakangi rasa bosan dan depresi yang mulai melanda para pengungsi.

Salah satu pencari suaka, Ali Akbar (24), asal Ghazni, Afghanistan, bercerita bahwa ia tiba di Indonesia sejak tahun 2013. 

Ia akhirnya tiba di Batam untuk kemudian ditempatkan di Rumah Detensi Imigrasi, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). 

Baca juga: Pencari Suaka Asal Afganistan Hidup Istimewa di Rudenim Pontianak

Selama menjalani hari-harinya sejak 2013-2021, ia mengaku sempat stres dan mencoba mengambil jalan pintas dengan bunuh diri.

"Hanya makan dan tidur, itu membuat saya stres karena delapan tahun terakhir ini saja aktivitas saya di Batam," kata Ali melalui telepon kepada Kompas.com, Kamis (23/8/2021).

Baca juga: 40 Pencari Suaka di Bintan Positif Covid-19, Lokasi Penampungan Bhadra Resort Ditutup

Menunggu janji UNHCR untuk masuk Australia

Tidak hanya itu, Ali juga mengakui bahwa secara pribadi dia sendiri juga telah dua kali melakukan percobaan bunuh diri.

Beruntungnya, kedua percobaan tersebut berhasil diketahui oleh rekannya sesama pengungsi yang bertahan di Rumah Detensi Sekupang.

"Terakhir saya meminum cairan sabun, tapi diketahui oleh teman-teman lain dan dibawa ke rumah sakit," cerita Ali.

Baca juga: Salah Gunakan Status Pencari Suaka untuk Berkeliling Indonesia, 3 WN Sri Lanka Dideportasi

Pengakuannya bukan tanpa alasan, di mana para pencari suaka ini masih menunggu janji UN Refugee Agency (UNHCR), yang akan mengurus kewarganegaraan baru bagi mereka.

Dalam perjanjian tersebut, para pencari suaka ini hanya minta untuk difasilitasi agar dapat masuk ke empat negara, yakni Australia, Kanada, Amerika, dan Selandia Baru.

"Karena kami ingin memulai lagi kehidupan kami di negara tersebut. Sampai sekarang janji tersebut tidak dapat terealisasi," papar Ali.

Baca juga: Pengungsi Afghanistan Minta Tolong Gubernur Sumut Edy Rahmayadi

Walau berada di pengungsian, para pencari suaka ini diberikan uang konsumsi dan tempat tinggal.

Namun, menurut mereka, hal ini tidak dapat mencegah kebosanan dalam menjalani kesehariannya.

"Kami tidak bisa bekerja atau melakukan apa pun selama di Batam. Anak-anak juga tidak bisa mengenyam pendidikan," terang Ali.

Baca juga: Fakta Pengungsi Afghanistan di Jakarta, Dilarang Bekerja hingga Luntang-lantung di Pinggir Jalan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com