CIANJUR, KOMPAS.com - Keterbatasan fisik tak menyurutkan semangat Saman (57), pria paruh baya asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Meski dalam keadaan disabilitas, Saman tetap gigih bekerja.
Setiap hari, Saman membuat golok dan barang perkakas lainnya untuk dijual dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Tak hanya itu, ia sesekali membengkel dan memperbaiki barang elektronik, seperti televisi, radio, dan jam tangan.
Baca juga: Atlet Disabilitas Dipalak dan Dianiaya Preman Terminal Cicaheum
Hebatnya, semua pekerjaan itu ia lakoni di tengah keterbatasan fisik yang ada.
Kedua kakinya kurus kering dan tak bisa berjalan, sehingga ia terpaksa menggunakan kedua telapak tangan dan lututnya untuk beraktivitas.
Apapun dilakukan Saman, termasuk menjadi tukang bangunan demi menafkahi anak dan istri.
Ia tak ingin diam berpangku tangan dan menggantungkan hidup pada orang lain, apalagi berharap belas kasihan.
"Selama itu halal, dan pekerjaannya saya bisa, ya saya kerjakan," ucap Saman saat dihubungi via telepon oleh Kompas.com, Sabtu (18/9/2021).
Baca juga: Pesan Atlet Disabilitas untuk Presiden Jokowi: Tolong Perlakukan Kami Sama
Saman menuturkan, keadaan fisiknya ini ia alami sejak balita.
“Dari cerita orangtua, waktu masih belajar jalan, saya sempat sakit panas, lalu diinjeksi (disuntik) sama mantri. Sejak itu, katanya jadi begini,“ ujar Saman.