TNI-Polri Perbaiki 3 Jembatan yang Dirusak Kelompok Bersenjata, Bupati Maybrat: Secepatnya 2 Minggu Selesai

SORONG, KOMPAS.com - Bupati Maybrat Bernard Sagrim bersama Danrem 181/Praja Vira Tama Brigjen TNI Indra Heri meninjau perbaikan jempatan baru di Kampung Fakario, Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Rabu (15/9/2021).

Perbaikan jembatan itu dilakukan personel Kodam XVIII/Kasuari dan anggota Brimob Polda Papua Barat. 

Baca juga: Ketika Bupati Maybrat Bermain dan Bercanda dengan Anak-anak di Pengungsian...

Jembatan penghubung di Kampung Fakario itu putus karena dirusak kelompok separatis bersenjata pada 5 September 2021.

Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron mengatakan, perbaikan jembatan penghubung itu merupakan bentuk kepedulian personel TNI dan Polri membantu kesulitan warga.

Menurut dia, warga tak bisa melewati jembatan tersebut. Sehingga, jika ada yang tetap memaksa untuk lewat akan sangat berbahaya.

"Perbaikan jembatan ini dari satuan TNI Yonif RK 762, Yon Zipur 20 dan Kodim 1809/Maybrat. Sementara dari Polri dari satuan Brimob Polda Papua Barat," ujar Hendra.

Bupati Maybrat Bernard Sagrim mengatakan, terdapat tiga jembatan yang ditemukan rusak saat peninjauan di Distrik Aifat Timur.

Bernard memastikan, perbaikan jembatan itu akan selesai dalam dua minggu. Pemerintah akan mendukung perbaikan jembatan yang dilakukan TNI-Polri itu.

"Tiga jembatan itu saya sudah kordinasikan bersama Danrem secepatnya dua minggu selesai untuk memperlancar mobilitas pergerakan orang kendaraan dan barang," ujar Bernard usai meninjau jembatan di Kampung Fakario, Rabu (15/9/2021).

Bernard tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Pangdam XVIII/Kasuari, Kapolda Papua Barat, Danrem 171/PVT Sorong, dan Pihak Forkopimda Maybrat.

Baca juga: 17 Pelaku Penyerangan Posramil Kisor Masih Buron, Salah Satunya Ketua KNPB

Pascainsiden penyerangan di Poramil Kisor, aktivitas masyarakat berjalan normal dan situasi mulai kondusif.

Bupati Maybrat berharap perbaikan jembatan segera rampung, sehingga warga yang mengungsi bisa kembali ke kampung mereka.