Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Pengobatan Bocah Korban Ilmu Hitam di Gowa Ditanggung Pemerintah

Kompas.com - 08/09/2021, 09:26 WIB
Abdul Haq ,
Dony Aprian

Tim Redaksi

GOWA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, Sulawesi Selatan, menanggung seluruh biaya perawatan AP, bocah korban ilmu hitam yang dilakukan keluarga di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf.

AP menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf pada pukul 08.00 Wita, Senin (6/9/2021).

"Insyaallah Pemkab Gowa akan membantu pembiayaan sampai pulih begitu juga dengan mentalnya melalui Dinas PPPA akan selalu mendampingi korban," kata Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan kepada wartawan, Rabu (8/9/2021).

Baca juga: Orangtua Bocah Korban Ilmu Hitam di Gowa Kerap Tak Sadarkan Diri Saat Berobat di Rumah Dukun

Adnan menyayangkan praktik ilmu hitam yang dilakukan orangtua dengan mengorbankan anaknya sendiri.

"Kami atas nama pemerintah daerah sangat prihatin dengan kejadian ini di mana kekerasan terhadap anak dilakukan oleh orangtuanya sendiri," katanya.

Dia berharap, kejadian yang menimpa AP tak kembali terulang khususnya di wilayah Kabupaten Gowa.

"Terpenting kita imbau kepada masyarakat bila ada hal-hal seperti ilmu hitam agar masyarakat berhati-hati. Kita juga akan memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar hal-hal ini tidak berulang lagi bersama MUI," kata Adnan.

Baca juga: Dukun yang Korbankan Mata Kanan Bocah Perempuan di Gowa Ditangkap

Diberitakan sebelumnya, AP (6) bocah perempuan yang menjadi korban pesugihan kedua orangtuanya telah menjalani operasi mata kanan oleh tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Operasi bedah mata ini sempat terhambat lantaran kondisi mental korban yang mengalami traumatik mendalam dan enggan bertatap dengan orang lain.

AP menjalani operasi mata kanan pada pukul 08.00 Wita, Senin (6/9/2021) di RSUD Syech Yusuf.

Operasi mata ini sempat tertunda selama beberapa hari lantaran kondisi mental AP yang mengalami traumatik mendalam dan enggan bertemu dengan orang lain.

"Operasi ini tadi kami lakukan sebab sebelumnya kami kesulitan melakukan observasi terhadap pasien akibat traumatik mendalam di mana pasien enggan terbuka dan berkomunikasi dengan orang lain kecuali hanya dengan seorang pamannya" kata Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Syech Yusuf dr Suryadi.

Suryadi mengaku ada beberapa sel pada bagian mata yang rusak dan kemungkinan akan kembali normal mengingat usai korban masih belia.

"Memang ada beberapa sel mata yang rusak dan mudah mudah akan membaik sebab usai pasien masih anak-anak yang memungkinkan sel tersebut akan tumbuh kembali," kata Suryadi.

Pihak rumah sakit juga mengaku bahwa bola mata korban masih utuh dan sempat mengalami pembengkakan beberapa hari sebelumnya.

"Soal bola mata pasien masih ada dan mudah mudahan penglihatan pasien akan kembali normal," kata Suryadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com