Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumpahan Minyak di Laut Aceh Diduga Sudah Hampir 1 Bulan

Kompas.com - 03/09/2021, 11:42 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

ACEH, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Aceh Timur menemukan gelembung atau tumpahan minyak yang bocor dari sumur PT Pertamina di perairan Selat Malaka, lepas pantai Kuala Idi, Aceh Timur.

"Kami telah mengecek apakah ada tumpahan minyak sampai ke darat atau tidak. Setelah mengecek, belum terlihat ada tumpahan minyak menyebar ke wilayah pantai," kata Kepala Satuan Polisi Air Aceh Timur Iptu Zainurrusydi seperti dikutip dari Antara, Kamis (2/9/2021).

Berdasarkan laporan nelayan, menurut Zainurrusydi, kebocoran sumur minyak tersebut terjadi sejak 8 Agustus 2021 lalu.

Baca juga: Atasi Tumpahan Minyak di Laut, RI Jadwalkan Latihan Bareng Jepang dan Filipina

Lokasi tumpahan minyak itu di sekitar 28 sampai 30 mil laut dari pintu masuk Kuala Idi.

"Informasi kami terima, pihak Pertamina juga sudah menanganinya. Kami juga tidak dilibatkan untuk ke lokasi. Tapi, kami hanya patroli saja di seputaran pantai wilayah Idi untuk mengecek apakah ada tumpahan minyak hingga ke darat atau tidak," kata Zainurrusydi.

Sementara itu, Senior Manager Relations Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera Yudy Nugraha mengakui adanya gelembung gas dengan sebaran oil sheen atau lapisan tipis minyak di permukaan laut di perairan Selat Malaka, lepas pantai Kuala Idi.

Baca juga: Pejuang Laut Timor Sebut Warga NTT Merugi Rp 164 Triliun karena Tumpahan Minyak Montara

Tim Penanganan Keadaan Darurat (PKD) Pertamina EP Field Pangkalan Susu telah melakukan berbagai upaya penanganan seperti pengecekan lokasi, memetakan sebaran lapisan tipis minyak, dan mencari sumber munculnya gelembung gas.

"Indikasi gelembung gas ditemukan berasal dari sumur H-4 Langsa Offshore yang berlokasi sekitar 30 mil laut dari pantai Kecamatan Kuala Idi. Sumur tersebut dulu dikelola oleh Technical Assistance Contract Blue Sky dan telah ditutup sejak November 2017," kata Yudy Nugraha.

PEP Pangkalan Susu sampai saat ini telah mengerahkan 13 kapal untuk membersihkan lapisan tipis minyak dengan menggunakan oil boom atau alat untuk melokalisir sebaran film minyak di air dan oil skimmer atau alat untuk memisahkan minyak di air.

"Selain itu juga digunakan remotely operated vehicle (ROV) untuk melihat penyebab munculnya gelembung gas di bawah laut. Saat ini, penanganan sedang berjalan dan dilakukan dengan cepat dan intensif, serta tetap mengutamakan keselamatan kerja," kata Yudy.

Meskipun sudah ditangani, pihak Pertamina terus memantau melalui udara dan satelit mengikuti model tumpahan minyak, serta melakukan pengecekan langsung di pesisir pantai.

"Hingga hari ini, lapisan tipis minyak tidak mengarah ke daratan dan sudah berhasil dilokalisir. Kami juga terus berkoordinasi dengan para pihak terkait menangani masalah ini," kata Yudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

Regional
Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Regional
Daftar 50 Caleg DPRD Kabupaten Serang Terpilih, KPU: Wajib Lapor Harta Kekayaan Sebelum Dilantik

Daftar 50 Caleg DPRD Kabupaten Serang Terpilih, KPU: Wajib Lapor Harta Kekayaan Sebelum Dilantik

Regional
Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com