Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Surabaya Klaim Angka Kematian Covid-19 Mulai Terkendali, Ini Penjelasan Kadinkes

Kompas.com - 30/08/2021, 23:52 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya mengeklaim kasus kematian akibat Covid-19 mulai terkendali.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Febria Rachmanita mengatakan, pemakaman dengan protokol kesehatan di TPU Babat Jarawat, TPU Keputih, dan krematorium, terus menurun.

Menurut Febria, hal itu terjadi selama 23-29 Agustus 2021. Pada 23 Agustus, sebanyak 13 jenazah dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Lalu, pada 24-25 Agustus, 10 orang dimakamkan dengan protokol Covid-19.

"Lalu pada tanggal 26 turun menjadi sembilan jenazah, keesokan harinya tanggal 27 menjadi delapan jenazah, lalu pada 28 Agustus menjadi enam jenazah. Itu total kumulatif dari tiga tempat ya, yakni TPU Babat Jarawat, TPU Keputih dan Krematorium," kata Febria saat dikonfirmasi, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Vaksinasi Massal Penyandang Disabilitas Usia 18 Tahun Digelar di Surabaya, Target 900 Peserta

Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita, menyebutkan, pada 29 Agustus jumlah pemakaman yang dilakukan secara prokes nihil.

Artinya, tidak ada satu pun jenazah yang dimakamkan secara protokol kesehatan di TPU Babat Jerawat, TPU Keputih maupun Krematorium.

"Hal ini menunjukkan bahwa adanya upaya Pemkot Surabaya dalam percepatan penanganan kasus Covid-19, sehingga case fatality rate akibat Covid-19 dapat ditekan serendah mungkin," tutur dia.

Selain itu, ia mengurai penyebab penurunan angka kematian Covid-19 di Surabaya. Menurut Feny, yang paling mendasar adalah komitmen pemkot untuk memastikan semua kasus konfirmasi ditangani dengan tepat.

Khususnya upaya testing, tracing, dan treatment (3T), serta percepatan cakupan vaksinasi.

"Kita juga lakukan testing secara masif, tracing kasus kepada warga yang positif dan kontak erat kurang dari 48 jam.  Lalu evakuasi kasus konfirmasi kurang dari 24 jam ke tempat isolasi terpusat (isoter) dan memastikan tidak ada isolasi mandiri di rumah, kecuali kasus khusus," ucap Feny.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com